Pemerintah menargetkan produksi vaksin virus corona secara massal pada bulan Desember 2020 atau Januari 2021 mendatang. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan vaksin diproduksi bekerja sama dengan Perusahaan Bioteknologi China yang memproduksi Vaksin Sinovac.
"Kabar gembira vaksin mudah-mudahan bulan Desember atau Januari kita sudah bisa kerja sama Sinovac. Tadi Pak Presiden memimpin langsung tim delegasi Indonesia," kata Pramono di Akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 21 Juli 2020.
Pramono berujar bahwa semua kewenangan pendistribusian akan berada di bawah naungan Ketua Satgas Penanganan Covid Doni Munardo. Termasuk di dalamnya Doni bertanggungjawab atas masalah perizinan dan berkaitan dengan kesehatan.
"Semua kewenangan Pak Doni sebagai Gugas yang kemudian beralih ke Satgas tidak ada yang berkurang sama sekali. Jadi hal yang berkaitan dengan kesehatan, perizinan, pembelian, penangaan tetap menjadi kewenangan Satgas Covid-19," tutup dia.
Sebelumnya, Sinovac Biotech Ltd, adalah perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, China. Perusahaan ini fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular manusia.
Baca Juga: Update Kasus Corona di RI: 89.869 Positif, 48.466 Sembuh, 4.320 Meninggal
Portofolio produk Sinovac termasuk vaksin untuk hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemi influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondongan dan rabies anjing.
Sekedar informasi, Indonesia menjadi salah satu lokasi pengujian vaksin virus corona buatan perusahaan China Sinovac Biotech. Pengujian di Indonesia akan dilakukan bersama Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Sumber: CNN