Polisi terpaksa melumpuhkan kaki seorang warga asal Ngawi, Jawa Timur, berinisial HEN (44). HEN ditembak karena melawan saat akan ditangkap polisi terkait kasus penjambretan pada 3 Juli lalu di daerah Tamansiswa, Yogyakarta.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta , AKP Riko Sanjaya, mengatakan, HEN telah melancarkan aksinya sebanyak 14 kali.
"Cukup mengganggu kehidupan. Lebih dari 14 kali beraksi. Pengembangan saat menunjukkan tempat, jambret ini berusaha melarikan diri, kita lakukan tegas terukur. Beberapa video aksinya juga viral. Dalam video yang kita dapatkan pelakunya sama. Dia beraksi sendiri," ujar Riko di Mapolresta Yogyakarta, pada Selasa, 7 Juli 2020.
Baca juga: Rupiah ke Rp14.440 per Dolar Akibat Kenaikan Cadangan Devisa
Biasanya HEN, ujar Riko, melancarkan aksinya pada pagi hari dan menyasar korban yang mengenakan emas mencolok. HEN akan menjual kembali perhiasan hasil curiannya ke orang lain.
"Pelaku menggunakan modus berpura-pura tanya tempat sayuran, dokter, hingga pintu makam. Di saat korban lengah si pelaku menarik paksa kalung yang ada di badan atau leher ibu tersebut," kata Riko.
Baca juga: Terkait Jiwasraya, Sinarmas Kembalikan Rp 74 M ke Negara
"Siang harinya menjual kepada orang lain yang mau membeli di Beringharjo Yogyakarta. Pembeli ini tidak tahu kalau itu hasil curian," tambahnya.
Dalam penangkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sepeda motor, kaus yang dikenakan saat beraksi, dan uang sebesar Rp 90 ribu. HEN yang telah ditetapkan sebagai tersangka dijerat Pasal 365 KUHP Jo Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.
