Pada tahun 2019, masyarakat Maluku pernah digemparkan dengan penemuan ikan bertato bertulis kata ‘Ambon’ dengan susunan huruf yang cukup jelas dalam posisi terbalik. Hal itu membuat masyarakat berkerumun dan melihat langsung di tepi pantai dusun.
Dilansir dari berbagai sumber ikan itu ditemukan oleh nelayan bernama Nathik warga Dusun Tanah Goyang, Desa Loki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.
Saat itu Nathik mengatakan, ikan itu ditemukan saat membuang jaring di perairan laut dusun. Kemudian dari sekian ikan yang terjaring, ada satu ikan yang tertulis Ambon namun huruf terbalik.
Baca Juga :Kisah Mistis Permainan Bambu Gila dari Maluku yang Diisi Kekuatan Gaib
“Saya kaget juga menemukan ikan tertulis Ambon. Huruf sangat jelas hanya saja kedudukan huruf saat dibaca harus terbalik,” jelasnya kepada wartawan, Senin (21/10/2019) lalu.
Temuan itu, kata Nathik disampaikan ke warga dusun setempat. Tak berselang lama, warga berdatangan untuk melihatnya. Tak hanya warga dusun setempat saja, dusun tetangga juga datang, penasaran untuk melihat ikan aneh tersebut.
“Awal hanya tahu ikan biasa, namun saat diambil terdapat keanehan pada ikan itu dengan tulisan Ambon berbentuk kapital dan terbalik,” jelasnya.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, Nugroho Dwi Hananto mengatakan, ikan bertuliskan Ambon dengan huruf terbalik itu jangan dikaitkan dengan kejadian mistis.
Baca Juga : Benarkah Pulau Yamdena di Maluku Pernah Tempat Praktik Ilmu Gaib Suanggi? Begini Ceritanya
Menurut Nugroho, kemungkinan badan ikan itu sebelumnya tertempel plastik atau koran. Setelah kertas atau plastik terlepas, makanya tintanya ikut menempel.
“Plastik atau kertasnya hilang makanya tulisannya terbalik dan tidak beraturan yang terdapat di badan ikan,” jelas Nugroho di Ambon, Senin (21/10/2019) lalu.
Pernyataan ini menanggapi gemparnya tulisan Ambon terbalik pada satu ekor ikan yang ditemukan nelayan di Dusun Tanah Goyang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jadi jangan dikaitkan tulisannya dari alam sebagai peringatan akan ada bencana.
Nugroho menyatakan, bukan dugaan tetapi dicoba lekatkan koran pakai air lalu lekatkan ke tangan. Lama kelamaan tulisan berpindah ke tangan. Sama seperti ikan tersebut.
“Jadi jangan dikaitkan tulisannya dari alam sebagai peringatan akan ada bencana. Kejadian itu hal yang lumrah,” katanya.
Jika tidak percaya, kata Nugroho, coba dipraktikan pakai koran bekas atau plastik. Nantinya juga kejadian seperti ikan tersebut. Untuk itu, masyarakat disarankan jangan panik. Ini kejadian tidak ada hubungan dengan mistis.
