Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengantisipasi perkiraan penambahan sekitar 2,92 juta hingga 5,23 juta orang pengangguran akibat pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona.
"Di samping data yang telah kami kompilasi, kami juga antisipasi pengangguran yang bisa bertambah 2,92 juta orang hingga 5,23 juta orang," kata Ida dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis 18 Juni 2020.
Baca Juga: BI Angkat Rupiah ke Rp14.077 per Dolar Setelah Suku Bunga Diturunkan
Ida mengatakan, saat ini jumlah pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sebanyak 1,7 juta pekerja, baik dari sektor formal maupun informal.
Jumlah itu adalah total pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun dirumahkan.
"Kami terus mencoba untuk terus menekan tingkat pengangguran, agar tetap di bawah dua digit," kata dia.
Ida berharap fase new normal atau tatanan kehidupan baru akan membuat situasi dunia usaha membaik. Dengan begitu, roda kegiatan ekonomi dapat bergerak yang pada akhirnya menyerap kembali tenaga kerja.
Baca Juga: KPK Sebut Kemitraan Starup Prakerja Bermuatan Konflik Kepentingan
Presiden Joko Widodo, lanjut Ida, telah menetapkan enam kebijakan strategis untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap dunia kerja. Pertama, paket stimulus ekonomi untuk dunia usaha agar tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kedua, insentif pajak penghasilan bagi para pekerja.
Ketiga, jaring pengaman sosial melalui program perluasan bantuan sosial (bansos) bagi pekerja formal dan informal. Keempat, pemberian prioritas Kartu Prakerja bagi korban PHK.
Kelima, perluasan program industri padat karya. Kelima, perlindungan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).