Lockdown secara parsial ditingkatkan dari 10 menjadi 21 perumahan di dekat Pasar Xinfadi dan Yuquandong. Hal itu dilakukan karena Ibu Kota China, Beijing kembali mengalami lonjakan kasus virus Corona.
Selain itu, semua tempat rekreasi dan olahraga di dalam ruangan juga ditutup. Dilakukan setelah Beijing mengonfirmasi 100 kasus baru.
Baca Juga: Ibrahim Movic Melanggar Protokol Virus Corona, Begini Ceritanya
Menanggapi hal itu, pejabat Pemerintah Beijing, Xu Ying, mengatakan bahwa semua area harus didisinfeksi total. Karena itu, petugas harus berkala melakukan pemeriksaan suhu dan melarang penduduk luar memasuki wilayah pasar.
Sementara itu, menurut laporan media Xinhua, siswa diizinkan untuk kembali belajar di rumah. Setelah China mengalami penurunan kasus, Beijing memang sempat membuka kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Setelah 30 Mei, berdasarkan data pemerintah, sebanyak 200.000 orang telah mengunjungi pasar Xinfadi. Pemerintah akan mencoba melacak dan melakukan tes massal kepada semua orang yang sempat ke pasar, termasuk dari pintu ke pintu.
Setelah muncul kasus baru, beberapa kota telah memperingatkan penduduk untuk tidak melakukan perjalanan ke Beijing. Setiap pendatang akan langsung dikarantina.
Baca Juga: Puskesmas di DKI Gratiskan Biaya Swab Test, Cek Syaratnya
Diberitakan sebelumnya, klaster baru di Beijing pertama kali muncul di pasar Xinfadi pada pekan lalu.
Media Beijing News melaporkan klaster ini diduga berasal dari virus corona yang ditemukan pada talenan untuk ikan salmon impor (kontaminasi silang). WHO masih menyelidiki hipotesis ini.