Virus corona sudah menyebar ke berbagai negara di dunaia bahkan tak hanya itu saja paslanya, di tengah pandemik COVID-19, Malaysia akan mendeportasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tak memiliki dokumen alias ilegal. Menurut keterangan otoritas Negeri Jiran ada 4.812 PMI ilegal yang hendak dipulangkan ke Tanah Air usai menjalani hukuman.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya proses deportasi terbagi menjadi dua fase. Di fase pertama, Malaysia akan melakukan deportasi terhadap 2.189 PMI. Lalu, di fase kedua, ada 2.623 PMI yang hendak dipulangkan ke Indonesia dalam kurun dua bulan.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Italia Sudah Izinkan Turis Eropa Jalan-jalan Ke Wilayahnya
"Fase pertama, yang dimulai pada 6 Juni, akan melibatkan 2.189 WNI yang saat ini ditahan di depot imigrasi di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. Selain itu, ada pula 672 WNI di depot di Sabah," ungkap Menteri Senior Ismail Sabri seperti dikutip dari harian Singapura, The Straits Times pada 1 Juni 2020 lalu.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan ada 450 WNI yang dipulangkan ke Tanah Air pada 6 Juni 2020 kemarin. Otoritas Malaysia memulangkan mereka dengan pesawat menuju ke tiga kota yakni Jakarta, Medan dan Surabaya. Lalu, deportasi selanjutnya terjadi pada 10 Juni 2020 ke tiga kota yang sama.
Namun tak hanay itu saja bahkan, Malaysia juga memulangkan 1.295 TKI ilegal melalui jalur laut menuju ke Medan pada 22 Juni 2020 mendatang. Deportasi ini merupakan hal yang rutin dilakukan oleh Pemerintah Malaysia bagi pekerja asing ilegal. Mereka sudah dites COVID-19 terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke Indonesia.
Baca Juga: Selama PSBB Transisi, Mal di Jakarta Buka Mulai 15 Juni, Pukul 11.00-20.00
Namun tak hanya itu saja pasalnya sikap Pemerintah Negeri Jiran yang tetap menahan pekerja ilegal sebelum dideportasi mendapat sorotan. Sebelum dideportasi, para pekerja asing ilegal ditahan lebih dulu di depo imigrasi dan menimbulkan kerumunan di tengah pandemik COVID-19.
Alhasil, muncul klaster baru di Malaysia. Termasuk 38 TKI yang ditemukan terpapar COVID-19 di depo imigrasi.
