Pakar penyakit menular di China klaim virus Corona lebih dulu mewabah di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) sebelum dilaporkan pertama kali di Wuhan.
Zhong Nanshan, ilmuwan yang sebelumnya berhasil menangani epidemi SARS kini menasehati pemerintah China yang mendapat banyak kritik dalam penanganan wabah Corona.
Dikutip dari Daily Star, Kamis 28 Mei 2020, saat ini banyak orang meyakini virus Corona COVID-19 berasal dari Wuhan. Dicurigai berasal dari pasar makanan Wuhan, dan kelelawar menjadi inang asli virus yang disebut telah menginfeksi hewan lain di pasar Wuhan.
Baca Juga: Presiden China, Xi Jinping Minta Tentaranya Siap Perang
Namun Zhong mengatakan kepada South China Morning Post kalau wabah Corona sudah terjadi sejak November lalu. Ia menegaskan bukan berasal dari Wuhan.
"Itu terjadi pada bulan November di Amerika Serikat (AS) dan juga di Perancis dan Italia, jadi itu adalah masalah dunia bahwa virus itu mungkin sudah ada jauh sebelum dilaporkan di China," ujar Zhong.
Meski begitu hingga saat ini belum ada bukti bahwa virus Corona ada di Amerika Serikat pada bulan November. Kasus Corona yang pertama kali dikonfirmasi di negara tersebut terjadi pada 21 Januari di wilayah Washington.
Baca Juga: Penasihat Medis China: Wuhan Tak Sampaikan Kebenaran di Awal Wabah Corona
Zhong juga mengecam tuduhan bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan. "Setelah AS membuat tuduhan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok dan Komisi Kesehatan Nasional mengirim tim khusus untuk menyelidiki Institut Virologi Wuhan selama dua minggu," kata Zhong.
"Para penyelidik menemukan tidak ada yang dapat menunjukkan (virus Corona) diproduksi oleh laboratorium," tegas Zhong.
"Ini adalah proses evolusi dan itu bisa terjadi di mana saja. Data menunjukkan hal itu terjadi di China, Prancis, dan Amerika Serikat. Kita benar-benar perlu mencari tahu bagaimana ini terjadi," tutup Zhong.