Salah satu kue lebaran yang sangat populer setiap tahunnya adalah Kastengel. Rasanya yang gurih dengan taburan cheddar renyah di atasnya membuat banyak masyarakat menyukainya.
Populer di Indonesia, ternyata kastengel bukanlah kue asli Indonesia tapi dipengaruhi dari budaya lain. Seperti dikutip dari Me Utrecht Barcelona, kue keju ini berasal dari Belanda, yang dibawa penjajah ke Indonesia.
Bisa dibilang kastengel adalah salah satu jejak penjajahan Belanda di Indonesia selama 350 tahun. Begitu besar pengaruh era kolonial pada akhir abad 16 hingga kemerdekaan RI di 1945, membuat kastengel juga disukai masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Menikmati Putu Kacang Khas Makassar, Kue yang Biasa Disajikan saat Lebaran
Sebagai informasinya bahwa nama asli kue keju ini sebenarnya adalah kaasstengels, gabungan dari kata 'kaas' (keju) dan 'stengel' (tongkat). Sehingga kaasstengels berarti 'cheese sticks' atau 'tongkat keju'.
Sesuai dengan namanya, kebanyakan kastengel berbentuk persegi oanjang. Meskipun kini banyak juga variasi bentuknya mulai dari bundar sampai simpul.
BACA JUGA: Lamang Tapai, Kuliner Purba yang Saat Ini Masih Tetap Eksis di Zaman Modern
Saat ini, kastengel yang kita kenal merupakan produk yang telah mengalami peleburan budaya antara Indonesia dan Belanda. Aslinya, kaasstengels Belanda bukanlah kue kering, melainkan produk bakery berupa puff pastry dengan taburan keju di atasnya.
Orang Belanda biasanya menikmati Pastry setelah makan siang, sebelum tiba makan malam. Mereka akan menikmatinya sedikit-sedikit tapi sering dan biasanya ditemani dengan teh hangat.
