Ternyata Nabi Muhammad SAW Pernah Marah, Begini Ceritanya

Ternyata Nabi Muhammad SAW Pernah Marah, Begini Ceritanya

Ahmad
2020-05-06 14:43:58
Ternyata Nabi Muhammad SAW Pernah Marah, Begini Ceritanya
Foto: Istimewa

Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya memberi perhatian khusus pada marah, yang bisa menjadi panduan bagi para muslim. Berikut hadistnya, yang mengindikasikan pentingnya tidak terbawa emosi saat marah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم أَوْصِنِي. قَالَ:

"لَا تَغْضَبْ، فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لَا تَغْضَبْ"

Artinya: Dari Abu Hurairah, Seseorah bertanya pada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah berilah saya nasihat," Nabi kemudian berkata. "Jangan marah," Dia mengulang pertanyaannya yang selalu dijawab dengan, "Jangan marah." (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW pernah marah meski tidak berkaitan dengan urusan pribadi. Nabi marah jika ada ketentuan Allah SWT yang dilanggar seperti diceritakan Zaid bin Tsabit dan diriwayatkan Imam Bukhori.

Rasulullah SAW dikisahkan punya ruang kecil untuk sholat pada malam hari. Beberapa orang diceritakan datang dan ikut sholat bersama beliau. Orang-orang tersebut datang lagi keesokan harinya, namun Nabi tidak menyambut mereka.

Mereka lantas melakukan cara untuk menarik perhatian Rasulullah SAW yaitu mengetuk pintu, meninggikan suara, dan melempar batu. Nabi SAW keluar dalam kondisi marah dan menjelaskan keutamaan sholat malam.  

Di kisah yang lain, Rasulullah SAW menjelaskan, penemu barang wajib membuat pengumuman dan menunggu selama setahun. Jika tak datang juga, barang tersebut bisa digunakan sendiri atau dijual. Namun penemu barang tetap harus bertanggung jawab, artinya, jika pemilik datang maka barang wajib dikembalikan atau uang hasil penjualan diberikan.

Jika yang ditemukan adalah hewan peliharaan, maka bergantung pada kemampuan bertahan hidup. Bila hewan berisiko jadi mangsa, maka penemu bisa menjual, memelihara, atau memotongnya. Penemu selanjutnya wajib memberi kompensasi jika pemiliknya datang. Namun jika hewan tersebut tidak berisiko dimangsa, maka penemu harus membiarkannya.

Wajah Nabi SAW dikisahkan menjadi merah menahan marah saat menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan memberi kesan seluruh hewan yang ditemukan bisa langsung dijual, dipotong, atau dipelihara meski tidak berisiko dimangsa. Sama halnya dengan penemuan barang di jalan, yang inginnya langsung dimanfaatkan atau dijual.

Nabi Muhammad SAW tidak mengucapkan kata kasar yang menimbulkan kesan negatif. Kata kasar bertentangan dengan pesan Allah SWT yang halus dan tegas demi kebaikan manusia. Hasilnya, marah Nabi Muhammad SAW memberi hasil produktif untuk perbaikan di lingkungannya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30