Saat bulan Ramadan saat ini, semua umat Muslim dunia diwajibkan berpuasa muali dari terbitnya matahari sampai senja menyapa alam semesta. Di tengah situasi pandemi covid-19 ini ditambah sudah masuknya musim penghujanan, tentunya kita sering merasakan masuk angin. Minyak kayu putih merupakan salah satu solusi pertama untuk menghangatkan badan saat masuk angin tersebut datang.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu daerah penghasil komoditas kayu putih di Indonesia. Bertempat di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, misalnya, minyak kayu putih jadi salah satu sumber rezeki bagi para petani.
Mereka tak hanya memproduksi bahan baku yang berasal dari tanaman kayu putih, melainkan juga mengolahnya hingga menjadi minyak dengan alat penyulingan.
Kemudian, Ketua Kelompok Tani Wonolestari I, Sojo, mengatakan ada dua alat penyulingan yang dimanfaatkan oleh para petani di tempatnya. Dalam sehari, dua alat tersebut bisa menghasilkan sekitar 28 kg minyak kayu putih.
Dia pun menjelaskan proses para petani di tempatnya memproduksi kayu putih, mulai dari pemetikan daun, penyulingan sampai menjadi minyak.
"Proses pemetikan dari petani memetik daun langsung ditempatkan di karung-karung itu, katakan dapat 10 karung langsung bisa dibawa pakai sepeda motor. Mengingat jalannya masih belum bagus, jadi bawanya pakai sepeda motor, dibawa ke pabrik sini," kata Sojo.
Sebelum diproses menjadi minyak, karung-karung berisi daun kayu putih itu ditimbang terlebih dahulu. Di Wonoharjo sendiri, petani akan mendapatkan upah Rp400 untuk tiap kilogram (kg) daun kayu putih yang mereka petik dari Perhutani.
Usai ditimbang, daun kayu putih itu pun dimasukkan ke dalam sebuah ketel berukuran besar untuk dimasak.
"Satu ketel itu memuat satu ton daun. Terus dimasak 6 jam untuk menghasilkan minyak 7 kg (minyak kayu putih). Satu hari itu biasanya masak dua kali, pagi sampai siang terus lanjut siang sampai sore," jelasnya.
Saat proses memasak, lanjut Sojo, ketel juga harus dipastikan tertutup rapat agar uap yang muncul dapat menghasilkan minyak kayu putih secara maksimal.
Proses pemasakkan juga harus terus ditunggu agar minyak kayu putih terolah dengan baik dan hasil minyaknya tidak berkurang. Setelah masak, minyak itu pun kemudian ditampung dalam tangki besar.