Selama 24 jam, ratusan layanan hotline telepon untuk konseling kesehatan mental di China terus berdering. Virus corona yang kian ganas menyebar membuat sejumlah warga China merasa depresi.
Survei yang dilakukan oleh Chinese Psychology Society telah menemukan bahwa dari 18 ribu orang yang disurvei, sebanyak 42,6 persen tidak mengalami stres dengan wabah virus corona dan sebanyak 21,5 persen mengalami.
Adanya layanan hotline tersebut adalah uapaya tindaklanjut pemerintah dalam menangani dampak psikologis dari keadaan darurat kesehatan.
Komisi Kesehatan Nasional telah meluncurkan lebih dari 300 hotline ke seluruh negeri sebagai bentuk dukungan terhadap kesehatan mental dalam menghadapi virus corona. Layanan tersebut didukung oleh departemen psikologi universitas, layanan konseling dan LSM.
Seorang psikolog Shanghai, Cheng Qi mengatakan, telpon dari warga setempat membuat sebuah hotline nasional yang dijalankan oleh Beijing Normal University kewalahan, dan menyebutkan seorang warga mengalami depresi kronis hingga sampai ingin bunuh diri karena virus tersebut
"Ini bukan virus (yang menyebabkan depresi), tetapi virus yang merangsang itu (depresi)," papar Cheng.
Layanan hotline di China dibantu oleh kelompok sukarelawan yang terdiri dari 400 terapis bernama 'Yong Xin Kang Du' fokus membantu para staf medis yang bekerja keras di Wuhan.
Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan panduan bagi sukarelawan yang ingin membuka layanan hotline dengan syarat dikelola oleh sukarelawan dengan latar belakang profesional, dan diawasi oleh para ahli yang berpengalaman.
