Pemerintah Jepang baru saja memulangkan warganya di Wuhan Cina untuk mencegah warganya terinfeksi virus Corona dan tiba pada Rabu (29/1).
Dilansir dari Reuters, Kamis (30/1) yang mengutip laporan dari Kementerian Kesehatan Jepang, melaporkan sebanyak tiga warganya yang dipulangkan dari Wuhan, Cina, dengan pesawat sewaan pemerintah Jepang, Rabu (29/1), telah dikonfirmasikan terinfeksi virus corona.
Lebih lanjut, kementerian kesehatan tersebut mengatakan dua dari tiga orang itu tidak menunjukkan gejala.
Sekedar informasi, Otoritas kesehatan China mengatakan ada 7.711 kasus infeksi yang dikonfirmasi pada Rabu (29/1), sebagian besar di provinsi Hubei di mana jumlah kematian meningkat 37 menjadi 162.
Infeksi telah dilaporkan di setidaknya sudah menjangakit sebanyak 15 negara lain.
Lebih lanjut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan kembali secara tertutup di Jenewa pada Kamis (29/1) untuk memutuskan apakah penyebaran cepat virus sekarang merupakan keadaan darurat global.
"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus, terutama di beberapa negara, terutama penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers pada hari Rabu (29/1).
"Meskipun jumlah di luar China masih relatif kecil, mereka memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar." katanya.
Sebuah penerbangan carter kedua dengan para warga Jepang dari Wuhan, mendarat di Jepang dengan sembilan orang yang menunjukkan gejala demam atau batuk, lapor penyiaran NHK.
Efek dari virus tersebut sangat membebani perekonomian China, sebagai yang terbesar kedua di dunia. Seperti banyaknya wisatawan membatalkan perjalanan. Berbagai maskapai juga nampaknya mengurangi penerbangan, mulai dari British Airways dan Lufthansa hingga Air Canada dan American Airlines.
