Jembatan Cincin yang berada di daerah Cisaladah, Cikuda, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini menyimpan cerita mistis. Jembatan peninggalan Belanda yang berada di sekitar Universitas Padjadjaran yang mehubungkan wilayah Tanjungsari dengan Rancaekek dulunya digunakan mempermudah pengangkutan masyarakat dan hasil bumi mereka yaitu tanaman karet.
Sekilas tidak ada yang aneh dengan jembatan ini, udara yang segar dan pemandangan yang indah terlihat jelas jika kita berada diatas jembatan. Karena jembatan cincin dibangun tepat ditengah lahan persawahan milik masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Bukan hanya keindahan alamnya, kontruksi bangunan yang berdiri kokoh, kuat, serta indah menumbuhkan rasa kagum bagi siapapun yang melihatnya, namun semua itu hanya bisa dirasakan jika di siang hari.
Akan tetapi lain halnya saat malam hari, mungkin hanya segelintir orang yang berani melintas di jembatan tersebut, dan dipastikan mereka adalah orang-orang yang tidak tahu cerita urban mistis dibalik keindahan jembatan tersebut jika malam hari. Tangisan seorang bayi kerap menemani mereka-mereka yang memberanikan diri melintas jembatan cincin saat malam hari.
Menurut cerita warga sekitar, sosok wanita yang kerap menampakan sekelebat wujudnya itu di anggap penghuni jembatan, yang konon menurut cerita turun temurun di desa itu, sang wanita meninggal dengan cara melompat dari atas jembatan, karena merasa malu sebab dirinya hamil di luar nikah, bahkan pasangan lelakinya enggan bertanggung jawab.
Sosok wanita itu kerap menampakan wujudnya kepada masyarakat yang melintas jembatan disaat malam hari. Bukan hanya itu saja, sosok wanita mistis itu juga sering meminta bantuan kepada masyarakat mencarikan si laki-laki yang telah menghamilinya di masa lalu.
"Kalo yang liat sih udah banyak, bukan cuman warga sini tapi mahasiswa dari luar daerah yang sering lewat jembatan malam–malam, karena mereka belum tahu ceritanya juga banyak yang kewenehan (banyak yang liat atau denger)," kata Yayat salah seorang warga sekitar.
Saat malam hari kata Yayat, di jembatan cincin itu sering muncul suara aneh. Belum lagi aroma wanginya bunga kumbang disekitar jembatan.
"Kadang ada suara anak ayam, kadang kaya ada suara anak kecil nangis, perempuan nangis, wangi kembang tapi kalo wangi kembang malem atau siang juga kadang ada, kaya sekarang kan kecium wangi kembang padahal tengah hari," tutur Yayat.
Tidak sedikit juga orang-orang yang melintas di jembatan tersebut baik siang maupun malam mengalami hal yang aneh, seperti merasakan adanya yang menjegal kaki para pejalan kaki padahal tidak ada akar ataupun batu yang terlihat di sepanjang jalan jembatan itu.
Masyarakat sekitar seperti Yayat, kerap mengingatkan para pendatang khususnya para mahasiswa baru untuk tidak melamun saat melintasi jembatan tersebut yang dikhawatirkan akan ada gangguan makhluk penunggu jembatan yang berujung fatal.
"Yang ngerasa di jegal waktu lagi jalan juga ada, katanya mereka ngerasa kalau kakinya ada yang ngehalangin jadi mereka tersungkur, dan masyarakat cuma mengimbau buat siapapun lewat jembatan cincin jangan dalam keadaan melamun," tegas Yayat.
Selain sesosok wanita, beberapa penampakan mahluk lain pun kerap muncul di jembatan ini, jika mulai menjelang malam hari sosok anak-anak kecil yang terlihat berlarian, sembari menampakan dirinya secara timbul tenggelam.
Konon, para "penghuni" jembatan cincin hanya mengganggu mereka yang memiliki niatan yang kurang baik, diantaranya mereka yang hendak mabuk-mabuk di lokasi hingga melakukan perbuatan asusila ditempat yang memang sangat sepi di malam hari.
Rendi yang merupakan seorang alumni dari Universitas Padjajaran Fakultas llmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menceritakan pengalaman dirinya yang pernah mengalami kejadian cukup membuat bulu kuduknya berdiri, kala itu.
Rendi yang hendak pulang dari kos-kosan temannya menuju ke indekos, terpaksa harus melewati jembatan cincin seusai azan magrib berkumandang, pasalnya jika melalui jalan raya, jarak yang harus ditempuh cukup jauh, akhirnya Rendi memilih melintasi jembatan cincin meski dirinya tahu dan kerap mendengar cerita-cerita mistis tentang jembatan itu.
Rendi waktu itu dalam hati dirinya bergumam untuk menguatkan keberaniannya, ia menganggap cerita itu hanyalah sebatas mitos, namun saat memulai perjalanannya, tiba-tiba kejadian yang tak ia harapkan malah terjadi, saat Rendi mulai menginjak ujung jembatan seusai azan kumandang maghrib ia mencium wangi kembang yang sangat menyengat, sontak bulu kuduk Randi berdiri disusul rasa takut semakin bertambah dan pikiran mulai bercampur aduk di benaknya.
Saat itu Rendi hanya sendirian melintas di atas jembatan, tidak heran karena memang warga, dan dalam hati ia berharap ada orang juga yang melintas disana, tepat di pertengahan jembatan naas bukan menemui pejalan yang juga melintas.
Baca Juga:
Bekas Rumah Raffles di Bengkulu ini Menyimpan Kisah Mistis Sering Terjadi Penampakan dan Teror Warga
Cerita Misteri! Dilarang Membawa dan Menyebut Ikan Emas di Tangkuban Perahu
Viral! Kisah Ojol Antar Wanita Cantik Ternyata Sosok Makhluk Gaib
Pria yang memiliki tinggi sekitar 165 meter itu, malah mendengar tangisan seorang wanita yang amat sangat rintih, sontak ia langsung berlari namun suara wanita itu malah berubah menjadi suara tawa, yang menyeringai yang sangat identik dengan tawa sesosok kuntilanak seperti di dalam film-film horor.
"Saya pernah lewat situ habis pulang dari kosan teman, itu jam setengah tujuh malam setelah magrib, takut sih ada karena kan memang udah banyak cerita-cerita tentang tempat itu, tapi pikir saya daripada jauh kalau jalan biasa ya akhirnya saya lewat jalan itu,” ujar Rendi.
Sumber: tagar.id