Siapa yang tidak mengenal nama Banyuwangi yang saat ini menjadi nama kabupaten paling timur Pulau Jawa yang terkenal dengan julukan The Sunrise of Java. Jika berkunjung ke Banyuwangi, kamu bisa mampir ke Kampung Wisata Temenggungan. Di sana ada Sumur Sri Tanjung yang airnya konon berkhasiat menyembuhkan penyakit.
Sumurnya berada di belakang Rumah Osing ini. Dinilai angker, tapi saat ini sudah ditutup. Dulu sebelum ditutup airnya sering diambil orang-orang untuk obat. Sumur Tua Sri Tanjung yang terletak di belakang sisi utara Pendopo Kabupaten Banyuwangi, di Jalan Sri Tanjung Nomor 1 ini ditemukan pertama kali pada masa kepemimpinan Raden Tumenggung Notodiningrat, sekitar tahun 1920.
Saat itu, seorang warga hendak membuat sumur di belakang rumahnya, tapi tiba-tiba saat menggali sumur, bau wangi keluar dari galian sumur tersebut, dan dipercaya adalah bau harum Sri Tanjung yang ditenggelamkan Sidopekso ke sungai.
Baca Juga : Heboh! Kisah Tragis Wirjo Lakukan Pembambantian Gila yang Gegerkan Warga Jawa Timur
Baca Juga : Kisah Misteri Gayatri, Sosok Perempuan Penunggu Alas Purwo yang Terkenal Paling Angker di Pulau Jawa
Baca Juga : Merinding! Kisah Seram Sara Wijayanto Ungkap Sosok Penunggu Bioskop Atoom di Jawa Barat
Sri tanjung dan Sidopekso merupakan legenda turun-temurun yang merupakan kisah asmara dan kesetiaan yang merupakan cikal bakal nama Kabupaten Banyuwangi. Konon menurut warga setempat, air sumur kadang bisa berubah warna dan aromanya. Kadang wangi, kadang pula anyir atau amis. Jika aroma air sumur berubah wangi, diyakini pertanda baik yang akan menimpa suatu daerah ataupun bangsa ini.
Namun jika aroma air sumur berubah amis, maka itu diyakini suatu pertanda buruk yang akan menimpa suatu daerah ataupun bangsa ini. Keyakinan masyarakat ini, dibuktikan pada Tahun 1965-an, yang saat itu terjadi peristiwa Gerakan 30 September yang dikenal dengan G 30 S/PKI.