Public Communication Office Republik Indonesia (PCO RI) atau Kantor Komunikasi Kepresidenan merilis laporan kinerja ekonomi Indonesia pada awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Laporan ini berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI), yang menunjukkan sejumlah capaian signifikan di berbagai sektor strategis.
Pengangguran Terendah Sejak 1998
Dalam laporan tersebut, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 4,76%, menjadi yang terendah sejak krisis moneter 1998. Selain itu, telah tercipta 3,59 juta lapangan kerja baru. Pencapaian ini disebut sebagai hasil dari kebijakan pemerintah yang mendorong iklim investasi dan memperluas sektor industri padat karya.
Cadangan Devisa Tertinggi dalam Sejarah
Cadangan devisa Indonesia mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah pada Maret 2025, yakni sebesar USD 157,1 miliar. Jumlah ini cukup untuk membiayai impor selama 6,7 bulan, mencerminkan kekuatan fundamental ekonomi nasional.
Rekor Stok Beras dalam 57 Tahun
PCO RI juga mencatat bahwa cadangan beras nasional menyentuh angka 3,7 juta ton, rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Peningkatan ini dinilai sebagai hasil dari kebijakan peningkatan produktivitas pertanian dan efisiensi distribusi logistik pangan.
Pertumbuhan Sektor Pertanian Dua Digit
Data BPS menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian tumbuh sebesar 10,52% secara tahunan (YoY) pada kuartal pertama 2025. Angka ini menjadi pertumbuhan tertinggi dalam 15 tahun terakhir, menandai kebangkitan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
PCO RI menegaskan bahwa capaian-capaian tersebut bukan muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil kerja sama antara pemerintah, petani, pelaku industri, UMKM, dan dukungan kebijakan yang tepat sasaran.
"Ketika angka berbicara, kita tahu bahwa Indonesia sedang berdiri tegak, melangkah maju menuju masa depan yang lebih kuat dan sejahtera," tulis PCO RI dalam keterangan resminya.
