Berikut adalah sejumlah fakta terkait kematian Alvaro Darren
usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota
Bekasi. Alvarro Darren divonis mati batang otak dan mengalami koma selama 20
hari di rumah sakit.
Pihak keluarga Alvaro melaporkan rumah sakit atas tuduhan malpraktik. Namun, pihak rumah sakit berencana melaporkan balik keluarga Alvaro ke polisi.
Baca juga: Fakta-Fakta Kematian CHR, Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar dan Luka Bacok
Alvaro Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel
Alvaro Darren meninggal dunia pada Senin, 2 Oktober 2023
setelah koma selama 20 hari. Bocah tujuh tahun tersebut sebelumnya menjalani
operasi amandel pada 19 September 2023. Ayah Alvaro, Albert Francis
mengungkapkan operasi sempat tertunda selama 7 jam.
Seusai operasi, napas Alvaro berat seperti mengorok, lalu
napasnya terhenti. Dokter berupaya melakukan upaya cardiopulmonary
resuscitation (resusitasi jantung paru), lalu memasangkan alat bantu napas
(ventilator). Dokter akhirnya mengungkapkan bahwa Alvaro divonis mati batak
otak pada 22 September 2023.
Pihak Keluarga Laporkan Rumah Sakit
Pihak keluarga Alvaro akhirnya membawa kasus ini ke jalur
hukum. Mereka melaporkan sejumlah dokter di RS Kartika Husada ke Polda Metro
Jaya atas dugaan kelalaian.
"Melaporkan sekitar 8 orang terlapor, itu sudah
meliputi dokter yang terkait yang melakukan tindakan. Mulai dari dokter
anestesi, dokter THT, spesialis anak, sampai dengan direktur RS tersebut,"
kata pengacara keluarga, Cahaya Christmanto Anak Ampun.
"Kan ini sungguh sekali dari operasi amandel lari ke
batang otak dan ini saya bilang ada kelalaian, ada kealpaan, yang di mana kami
duga ada tindak pidana yang dilakukan di sini," lanjutnya.
Pihak keluarga menduga adanya malpraktik dalam operasi pada
Alvaro padahal Albert Francis menilai resiko dari operasi amandel tidak sampai
mati batang otak.
"Mereka cuma bilang, operasinya ada risikonya. Ya,
pastilah, namanya operasi. Tapi, kan, risiko operasi amandel itu kan kecil,
paling apa, sih? Pendarahan, begitu, kan?" kata Albert.
"Nah, cuma, kan, untuk istilah 'mati batang otak' ini,
yang dikasih tahu pihak dokter karena suplai oksigen ke otak itu kurang. Nah,
kenapa bisa sampai kurang? Berarti kan ada (dugaan malapraktik), ya saya juga
tidak tahu. Kami sudah menunjuk lawyer. Lawyer itu kan bergerak karena ada
dugaan itu juga kan, dugaan malapraktiknya itu." Imbuhnya.
Rumah Sakit Balik Laporkan Keluarga Alvaro
Manajemen RS Kartika Husada menggelar jump apers terkait
kasus kematian Alvaro pada Selasa, 3 Oktober 2023. Menurut pihak rumah sakit, pihaknya
telah mencoba merujuk Alvaro ke 80 RS se-Jabotabek namun tidak ada satu pun
yang mau menerima.
Direktur RS Kartika Husada, Dian Indah, mengaku pihaknya
akan mengikuti proses hukum tersebut. Meski begitu ia mengungkapkan bahwa tak
menutup kemungkinan pihak rumah sakit melakukan tuntutan balik.
"Terkait hal tersebut kami tidak menghindar dan sebagai
warga negara yang baik kami akan patuh pada hukum yang berlaku," ujarnya
Dian Indah.
"Tapi rumah sakit punya hak langsung dalam hal hukumnya
itu sendiri. Jadi ini ada salah satu somasi yang beda tipe, kita akan bisa
tuntut balik kembali," katanya.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan
terkait kasus kematian Alvaro. Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade
Safri Simanjuntak menyebut pihak pelapor dan saksi-saksi akan segera diperiksa
pada minggu ini.