Inilah sosok dan profil AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan tewas di rel Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu, 29 April 2023. Dugaan sementara, AKBP Buddy melakukan bunuh diri. Ia diduga sengaja menabrakan diri di rel kereta api tersebut. Meski begitu, pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti dari kematian AKBP Buddy.
Baca juga: Kronologi KASAT Narkoba Polres Jaktim Ditemukan Tewas Tertabrak Kereta Api, Diduga Bunuh Diri
Jabatan AKBP Buddy Alfrits Towoliu
AKBP Buddy Alfrits Towoliu diketahui menjabat sebagai Kasat
Narkoba Polres Jakarta Timur menggantikan posisi AKBP Agung Wibowo. Jabatannya
tersebut berdasarkan Telegram Kapolda Metro Jaya tanggal 27 Maret 2023 lalu.
Penghargaan Yang Pernah Diraih
Tahun 2015, AKBP Buddy Alfrits Towoliu menjabat sebagai
Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Ia pernah meraih
penghargaan dari Kapolda Metro Jaya kala itu, Tito Karnavian. Buddy berperan
dalam mengungkap sejumlah kasus penting. Penghargaan itu diterimanya bersama
dengan AKBP Herry Heryawan, Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kompol Jerry Siagian,
dll.
AKPB Buddy juga pernah mengungkap kasus pembunuhan Tata
Chubby hingga menjadi tim yang menangani kerusuhan aksi 411 pada November 2016.
Tahun 2022 lalu, ketika menjabat sebagai Kasubbid Paminal Propam Polda Metro
Jaya, ia dianugrahi penghargaan atas kinerjanya oleh Ferdy Sambo yang kala itu
menjabat sebagai Kadiv Propam.
Mengidap Penyakit Empedu
Menurut keterangan Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudho
Wisnu Andiko, AKBP Buddy diketahui sempat menjalani operasi empedu beberapa
waktu lalu.
"Sakitnya adalah di empedu. Sakit ini sudah melapor ke Kapolres, dua minggu atau seminggu lalu menjalani operasi karena tidak tahan lagi," ujar Trunoyudho.
Baca juga: Sebut Linda Pujiastuti Bohong, Teddy Minahasa: Saya Tantang Propam Polri Ungkap Hasil Investigasi
Namun, Trunojoyo mengaku polisi masih mendalami terkait
dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Buddy. Kasat Narkoba Polres Jaktim
tersebut sempat menjalani proses pengobatan serta operasi di RS Pondok Indah
dan mengeluhkan penyakitanya pada Kapolres Jakarta Timur.
"Jadi ada percakapannya dengan Pak Kapolres menyatakan
bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi, dan tidka bisa berbuat apa-apa
kalau sedang sakit. Maka dua minggu lalu baru masuk langsung izin, dan kemudian
operasi di RS Pondok Indah, tentu ini jadi bagian dari pada proses
penyelidikan," kata dia.