Pameran Downtown Obscura menghadirkan
Afternoon Tea Party yang diisi dengan diskusi mengenai Young Art Collector Talk.
Acara ini digelar pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 di Bosscha Space, Bandung.
Sementara itu, Pameran Downtown Obscura masih dapat dinikmati karena berlangsung selama sebulan penuh hingga tanggal 30 Januari 2023 mendatang.
Baca juga: BDFW 2022 Berjalan Baik, Founder MAJA Labs Adrian Zakhary: Membangun Manusia dan Nilai Kemanusiaan
Young Art Collector Talk
Diskusi santai bertema Young Art
Collector Talk yang diselenggarakan oleh NOAH Project ini sebagai bagian dari
Pameran Downtown Obscura. Pameran yang telah diselenggarakan sejak tanggal 30
Desember 2022 ini sebelumnya juga menghadirkan talkshow bertema Bandung dan
Karyanya.
Kali ini, ngobrol santai seputar
Young Art Collector Talk menghadirkan pembicara Founder MAJA Labs yang juga seorang young
art collector, Adrian Zakhary. Diskusi dipandu oleh Director of NOAH Project,
Anto Nugroho mulai pukul 16.00 WIB.
Sebelum diskusi dimulai, acara
ini juga dibuka dengan pembacaan puisi oleh salah satu seniman bernama M.H.
Dutama. Ia juga merupakan salah satu seniman yang menampilkan karya di Downtown
Obscura.
Adrian Zakhary Ingin Apresiasi Seni dan Jadikan Investasi
Dalam sesi Afternoon Tea
tersebut, Adrian Zakhary mengisahkan bagaimana awal ia menjadi seorang kolektor.
Ia mengaku telah mengenal dunia seni dan memiliki karya pertama kali sejak
usianya masih kecil. Sejak saat itu, ia mengaku terbiasa menyukai sketsa dan
suka membuat sketsa.
“Mungkin baru sekitar tahun
2010-an kesini lah (punya koleksi seni) yang harga-harga ga terlalu mahal.
Kalau kaya patung-patung saya sukanya yang kecil, kalau tugas ke luar negeri
saya beli patung-patung kecil. Saya carinya bukan cuma kerajinan, tapi yang ini
karya siapa tapi sekarang koleksi sih alhamdulillah udah cukup variatif,” ujar
Adrian Zakhary.
Ia juga menjelaskan bahwa
tujuannya menjadi kolektor seni adalah untuk mengapresiasi karya para seniman
di Indonesia. Selain itu, mengoleksi karya seni juga merupakan sarana investasi
bagi Adrian.
“Kenapa sih orang mau koleksi
sebuah karya seni? Itu sebetulnya bukan hanya dari sisi harganya, tapi adalah
sebuah apresiasi seni di Indonesia. Saya ingin mengapresiasi para artist, para
pelukis yang ada Indonesia. Yang kedua adalah sarana investisasi. Jadi kesatu
apresiasi, kedua investasi,” tuturnya.
Adrian Bagikan Tips Jadi Kolektor Pemula
Founder MAJA Labs ini juga
memberikan tips-tips menjadi seorang kolektor pemula. Termasuk bagaimana
seorang kolektor memilih karya seni yang baik untuk dijadikan koleksi. Adrian menilai
itu bergantung dari pengalaman seorang kolektor.
“Harus cocok sama lukisannya,
begitu saya lihat lukisannya tuh kaya langsung nyambung. Yang kedua adalah siapa
nih pelukisnya, terus dari sana bisa kita lihat kombinasi dari lukisan dengan
pelukisnya bisa jadi sesuatu yang worth it untuk dikoleksi,” ungkap Adrian.
Salah satu faktor lainnya sebagai
seorang kolektor adalah nilai investasi yang jarang diperhitungkan oleh anak
muda. Padahal menurut Adrian jika seorang kolektor jeli pada nilai investasi sebuah
seni maka akan sangat menguntungkan. Selain itu, faktor pendidikan sang pelukis
juga perlu dipertimbangkan.
“Inget ya temen-temen kalau beli
lukisan, si pelukis ini harus bisa melukis basic. Karena banyak sekarang
pelukis yang bisa melukis abstract, tapi sebenarnya apa dia bisa gambar basic,
belum tentu,” kata Adrian.
“Jadi saya sarankan kalau mau koleksi di awal itu karya-karya yang muda-mudanya dulu. Trus kalau engga harganya juga jangan yang tinggi-tinggi dulu, jangan yang pertama beli langsung 50 juta,” imbuhnya.
Baca juga: Talkshow “Bandung dan Karyanya” di Downtown Obscura, Pidi Baiq: Dunia Kita Dunia Kreativitas
Selain mengisi sesi diskusi santai, Adrian juga berkeliling menikmati karya seni di pameran Downtown Obscura bersama dengan sejumlah penikmat seni lainnya.