Keputusan Andre Taulany untuk mengakhiri rumah tangga yang telah ia jalani selama belasan tahun akhirnya terungkap. Meski selama ini tampak harmonis di mata publik, ternyata ada persoalan mendalam yang membuat komedian sekaligus musisi itu mantap melayangkan gugatan cerai.
Kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, mengungkapkan bahwa perselisihan yang terjadi terus-menerus serta perbedaan prinsip menjadi penyebab utama keretakan rumah tangga kliennya. Menurut Fahmi, pernikahan yang sehat harus dilandasi kesalingan—saling memberi dan menerima. Jika hanya satu pihak yang berjuang, hubungan tidak akan bisa berjalan.
"Ya orang sudah tidak cocok, terjadi perselisihan terus-menerus, ada persoalan-persoalan yang prinsip yang sudah tidak bisa dipersatukan. Rumah tangga itu kan tidak boleh sepihak, harus take and give," ujar Fahmi, Selasa (12/8/2025).
Fahmi menegaskan, jika salah satu pihak merasa tak lagi mungkin mempertahankan keutuhan rumah tangga, maka perceraian menjadi jalan keluar yang sah secara hukum. “Kalau salah satu pihak sudah menyatakan tidak mungkin mempersatukan kembali, ya harus diakhiri. Ini dibenarkan secara hukum,” lanjutnya.
Andre pun sudah berulang kali menyampaikan langsung di hadapan majelis hakim bahwa ia ingin bercerai. Tekad tersebut dinilai menjadi bukti bahwa keputusannya sudah bulat. “Kalau seseorang menyatakan, ‘Saya Yang Mulia ingin cerai’, hormati proses hukum ini. Andre sudah berkali-kali di persidangan bilang tidak menginginkan apa pun selain perceraian,” tegas Fahmi.
Menepis anggapan bahwa rumah tangga Andre masih harmonis, Fahmi menegaskan bahwa fakta persidangan menunjukkan sebaliknya. Menurutnya, jika suatu hubungan sudah sampai ke meja pengadilan, itu adalah bukti adanya masalah serius. “Kalau harmonis, nggak bakal ada di pengadilan. Logika hukum itu penting. Kalau seseorang sudah mengajukan perkara ke pengadilan, artinya memang ada persoalan besar di dalam rumah tangga tersebut,” pungkasnya.
