Rakajana hingga Arief Witjaksana bahas tentang seni digital dan peluang bisnis NFT di NFT Talk Show TERUPA Festival.
TERUPA Festival sendiri adalah sebuah acara NFT yang digelar The Ambengan Tenten (TAT) Art Space. Acara ini berlangsung selama tiga hari, 5-7 Agustus 2022, di The Ambengan Tenten, Bali.
TERUPA Festival menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, seperti NFT Talk Show yang menghadirkan seniman asal Bali, Rakajana hingga founder Superlative Secret Society (SSS), Arief Witjaksana. Mereka membahas tentang seni digital dan peluang bisnis NFT.
Serta ada pula ekshibisi NFT, pameran NFT hingga VR experience yang dihadirkan atas kolaborasi antara Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan MAJA Labs.
Rakajana Bahas Tentang Peluang Seni Digital di NFT
Rakajana mengatakan bahwa seni digital bisa menjadi profesi yang cukup menjanjikan. Hal ini karena hampir semua media promosi menggunakan media digital.
Melalui studio miliknya yakni HNS Studio, Rakajana sedang gencar untuk memberikan edukasi mengenai seni digital bagi warga Bali. Hal ini karena Raka menilai seni digital memiliki peluang untuk meningkatkan value Bali, yang tidak hanya dikenal akan budaya dan alamnya, namun bisa dikenal dengan seni digitalnya.
"Kalau kita berhasil mengedukasi, nanti dampaknya untuk Bali ataupun Indonesia valuenya bisa nambah, mungkin kemarin-kemarin Bali dikenal dengan culture dan juga alamnya, nanti bisa ditambah valuenya, satu lagi industri kreatifnya, jadi alasan orang ke Bali bisa nambah," ucapnya.
Selain itu, Rakajana mengatakan NFT bukan hanya untuk bisnis, melainkan juga bisa berguna untuk menjalin koneksi.
"Akhirnya saya paham NFT tak sekedar cuan, ternyata NFT tak hanya sekedar itu, dari NFT saya kenal banyak orang. Jadi NFT tak hanya sekedar cuan, NFT itu connecting people," ucapnya.
Sementara itu, Rakajana menilai peluang seni digital di NFT cukup besar. Hal ini ia rasakan sendiri, yang mana NFT bisa jadi media dirinya untuk menjual karya seni, yang dulu terbatas hanya bisa di Instagram saja.
Arief Witjaksana Bahas Tentang Proses Tuangkan Ide ke Sebuah karya
Di TERUPA Festival, Arief Witjakasana yang merupakan seorang ilustrator mengatakan bahwa ada dua hal yang bisa diterapkan agar bisa dengan mudah menuangkan ide ke sebuah karya.
Hal yang pertama adalah keberanian. Jika terlitas dipikiran sebuah ide, bisa segera menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah karya. Dan jangan takut jika karya yang sudah dibuat itu gagal ataupun jelek.
"Sebenarnya untuk menggambar itu yang diperlukan keberanian untuk melakukan sesuatu, tanpa ada pikiran "ah gambar gua jelek gua jadi males gambar ah" atau "lagi ga mood ah nanti aja gambar", ucapnya.
Untuk itu di hal yang kedua, Arief mengatakan bahwa gambar itu tidak harus bagus, yang penting jujur dalam menyampaikan ide ke sebuah gambar.
"Saya ingin berbagi dengan kalian, kalau gambar itu tidak harus bagus, tetapi jujur," lanjutnya.
Hadir Beberapa Pembicara Lainnya
Selain Rakajana dan Arief Witjaksana, hadir pula beberapa pembicara lainnya di NFT Talk Show TERUPA Festival, yakni Ian Permana seorang ilustrator yang membicarakan peluang seorang ilustrator yang besar di NFT.
Baca Juga: ICCN Hadirkan VR Experience dan Pameran NFT di Festival Terupa, Bali
Lalu ada Arnold Ong yang membahas tentang Baliverse 2.0 yang bekerja sama dengan Bali United untuk menggabungkan pop culture dengan budaya Bali, dalam bentuk karya seni digital yang salah satunya NFT.