Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menegaskan keputusan pembelian BBM subsidi jenis pertalite dan solar sudah tepat.
Proses pendaftaran hingga pembelian dapat dilakukan secara lansung dan tidak harus menggunakan aplikasi MyPertamina.
Baca juga: Arya Sinulingga Sebut Informasi Penggunaan Aplikasi MyPertamina di Masyarakat Kurang Jelas
Pendaftaran Dapat Dilakukan dengan Tiga Metode
Melalui kanal youtube Karni Ilyas, Arya Sinulingga mengungkapkan
bahwa yang saat ini terjadi adalah masyarakat hanya mengetahui pendaftaran
pembelian BBM bersubsidi tersebut harus menggunakan aplikasi MyPertamina.
Padahal Arya menyebut ada tig acara untuk melakukan pendaftaran.
"Ada tiga cara pendaptarannya, nah sayangnya yang
terangkat cuma satu, pertama MyPertamina aplikasinya, yang kedua itu bisa lewat
website, yang ketiga bisa manual datang ke SPBU," kata Arya Sinulingga
dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu 2 Juli 2022.
"Mereka daftar, seminggu kemudian kalau dia memang
berhak maka keluarlah barcode namanya bang. Jadi MyPertamina keluar barcodenya
di aplikasi dia, yang lewat email website keluar barcodenya, yang manual akan
diberikan (barcode)," sambungnya.
Saat Ini Masih Masa Pendaftaran dan Uji Coba
Mulai tanggal 1 Juli 2022 hingga 2 minggu setelahnya, diberikan
waktu kepada masyarakat untuk mendaftar sekaligus uji coba di lima provinsi
yakni Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan
Yogyakarta.
Dalam masa pendaftaran dan uji coba ini masyarakat masih
dibebaskan untuk membeli BBM subsidi.
"Jadi trial dulu, selama dua minggu kita liat
perkembangannya di mana ada problem, di mana ini. Dan selama itu bang, mereka
bebas beli. Jadi, ini hanya metode pendaftaran bang, " ujar Arya
Sinulingga.
Arya menyayangkan informasi yang selama ini tersebar di publik
hanya fokus pada aplikasi MyPertamina. Padahal nantinya terkait cara pembelian,
pembeli yang telah memiliki barcode tak perlu membawa gadget ke SPBU karena
memang dilarang.
"Jadi, ini yang selama ini salah. Jadi, informasinya ke
mana-mana, yang terangkat harus pake di mana handphone, orang kan dilarang pake
HP di SPBU di mana, nggak perlu bang. Ditempelnya itu barcode di kendaraannya,
di sana di scan," tambah Arya Sinulingga.
Masyarakat Dapat Membayar Tunai saat Pembelian
Arya juga menjelaskan bahwa nantinya pembayaran dapat
dilakukan dengan metode tunai maupun non tunai. Saat ini pemerintah hanya
mengatur tata cata pendaftarannya, bukan pembayaran saat pembelian.
"Ketika beli bang, itu bisa peke cash biasa, jadi ini
hanya metode pendaftaran. jadi, bukan MyPertamina wajib, cuma yang terangkat ke
atas adalah MyPertaminanya, padahal bisa manual, bahkan bisa datang ke SPBU
terdekat," kata Arya.
Baca juga: Aktifkan Kembali Jalur KA di Sumbar, DPR Apresiasi Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri ESDM Menentukan Penerima BBM Subsidi
Dalam kesempatan tersebut, Arya juga membantah pernyataan pakar kebijakan publik Achmad Nur Hidayat yang menyebut metode pendaftaran ini Pertamina jadi penentu siapa masyarakat yang berhak mendapatkan BBM Bersubsidi.
"Apakah layak sutu entitis BUMN menentukan kepada warga negara dia layak atau tidak layak memberikan subsidi," kata Achmad dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis 30 Juni 2022.
Terkait tudingan tersebut, Arya tegas menyatakan bahwa hal tersebut bukan kewenangan Pertamina, melainkan Kementerian ESDM.
“itu ESDM yang menentukan, Pertamina itu tidak menentukan siapa yang berhak,” tegasnya.