Juru Bicara (jubir) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut bahwa informasi yang diberikan Pertamina dalam penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai syarat daftar untuk BBM subsidi pertalite dan solar kurang jelas di masyarakat.
Hal ini disampaikan Arya Sinulingga di kanal YouTube Karni Ilyas Club yang tayang pada 29 Juni 2022.
Disana, Arya menyampaikan informasi penting mengenai penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai syarat daftar untuk BBM subsidi pertalite dan solar.
Baca Juga: Arya Sinulingga Tegaskan Menteri BUMN Utamakan Kerja, Tidak Peduli Elektabilitas
Informasi Pertamina Kurang Jelas
Arya juga mengaku bahwa Pertamina kurang jelas dalam menginformasikan penggunaan aplikasi MyPertamina ini kepada masyarakat, sehingga berita tersebut menimbulkan kekhawatiran dari para masyarakat.
Seperti yang diketahui, akhir-akhir ini sedang dihebohkan aturan baru cara pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Dimana Pertamina mewajibkan masyarakat untuk membeli BBM pertalite dan solar melalui aplikasi MyPertamina.
"Jadi sebenarnya ini adalah keributan hanya masalah, tadi kalau katanya soal komunikasi publik saya sepakat. Ini Pertamina kurang clear, ada kurang clearnya lah," kata Arya Sinulingga di kanal YouTube Karni Ilyas Club.
"Nggak begitu clear menyampaikan, sehingga simpang siur dan sebagainya. Makanya kita terangkan nih sekarang supaya clear," tambahnya.
Lebih lanjut, Arya Sinulingga mengatakan bahwa sebenarnya ada tiga cara pendaftaran pembelian BBM subsidi ini. Namun, sayangnya hanya salah satu cara saja yang terekspos, yakni melalui aplikasi MyPertamina.
"Ada tiga cara pendaftarannya, nah sayangnya yang terangkat cuma satu, pertama MyPertamina aplikasinya, yang kedua itu bisa lewat website, yang ketiga bisa manual datang ke SPBU," ungkap Arya Sinulingga.
"Mereka daftar, seminggu kemudian kalau dia memang berhak maka keluarlah barcode namanya bang. Jadi MyPertamina keluar barcodenya di aplikasi dia, yang lewat email website keluar barcodenya, yang manual akan diberikan (barcode)," lanjutnya.
Selain itu, Arya Sinulingga juga mengatakan bahwa pembelian BBM subsidi itu nantinya juga bisa dilakukan secara tunai. Karenanya, penggunaan aplikasi MyPertamina ini hanya untuk pendaftaran sekaligus pendataan saja.
"Ketika beli bang, itu bisa peke cash biasa, jadi ini hanya metode pendaftaran. jadi, bukan MyPertamina wajib, cuma yang terangkat ke atas adalah MyPertaminanya, padahal bisa manual, bahkan bisa datang ke SPBU terdekat," ucap Arya Sinulingga.
Uji Coba 1 Juli 2022
Sementara itu, Pertamina akan melalukan uji coba aturan penggunaan aplikasi MyPertamina mulai tanggal 1 Juli 2022 di lima provinsi yaitu, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Yogyakarta.
"Jadi trial dulu, selama dua minggu kita liat perkembangannya di mana ada problem, di mana ini. Dan selama itu bang, mereka bebas beli. Jadi, ini hanya metode pendaftaran bang, bukan bayarnya harus pake itu, nggak," ujar Arya Sinulingga.
Arya menegaskan bahwa informasi yang harus menggunakan HP di dalam pom bensin untuk mengakses aplikasi MyPertamina itu salah. Nantinya, akan ada barcode yang bisa di pasang di kendaraan, lalu petugas SPBU akan melakukan scan melalui barcode yang tertempel di kendaraan tersebut.
Baca Juga: Bukan Kampanye, Arya Sinulingga Sebut Erick Thohir Cek Pekerjaan Hingga Level Terbawah
"Jadi, ini yang selama ini salah. Jadi, informasinya ke mana-mana, yang terangkat harus pake di mana handphone, orang kan dilarang pake HP di SPBU di mana, nggak perlu bang. Ditempelnya itu barcode di kendaraannya, di sana di scan," tegasnya.