Tegas! Arya Sinulingga Bungkam Penolak Pindah Ibu Kota Negara ke Kalimantan

Tegas! Arya Sinulingga Bungkam Penolak Pindah Ibu Kota Negara ke Kalimantan

Ekel Suranta Sembiring
2022-02-12 14:52:53
Tegas! Arya Sinulingga Bungkam Penolak Pindah Ibu Kota Negara ke Kalimantan
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (foto: YouTube I Indonesia Lawyer Club)

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga bungkam segelintir kelompok yang menolak pindahnya ibu kota negara ke Kalimantan. Ia juga mengatakan, alasan pemerintah dipindahkannya ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan sudah tepat.

Baca Juga: Arya Sinulingga Ungkap Polemik Wajah Kaesang di Snack Pesawat Garuda: Isu Teknis

Arya Sinulingga Sebut Pertumbuhan Hanya di Jawa


Dalam program acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Arya menuturkan, selama ini pertumbuhan hanya di Pulau Jawa saja dikarenakan Jakarta sebagai ibu kota negara. Sehingga SDM yang terbaik dari luar Jawa sering meninggalkan kampung halamannya untuk pergi ke Jawa.

"Saya ini ada sini kenapa? Saya orang Sinulingga, sampai di Jakarta ini saya orang Sinulingga orang Karo. Saya dulu SMA di Medan, UMPTN dapat yang terbaik, dapat ITB saya. Semua yang terbaik pindah ke Jawa. Semua ada di Jawa, habis di Jawa saya ngapain? Harus di Jakarta lagi kerja. Semua pembangunun ada di Jawa ini, sampai hari ini orang terbaik yang ada di kampung halaman saya pasti ke Jawa," kata Arya Sinulingga, Jumat (8/2/2022).

"Artinya saya adi disini karena di Jawa ini semua pertumbuhan. Orang terbaik lulusan USU pindah ke Jawa, yang tinggal siapa disana. Gak ada pembangunan, dikasih pembangunan pun semua yang terbaik disana semua pindah kesini," sambung Arya.

Arya juga menuturkan, bahwa dirinya juga sempat balik ke Medan setelah tamat kuliah di ITB. Ia mengaku tidak betah karena tidak ada pertumbuhan di tempat asalnya sehingga dirinya memutuskan balik ke Jakarta untuk berkerja. Hal ini pun banyak dilakukan SDM-SMD terbaik yang ada di Medan.

"Saya sempat balik ke Medan habis tamat dari ITB kerja di Bandung saya balik ke Medan, 6 tahun di Medan. Gak bisa juga karena tidak ada pertumbuhan, jadi balik lagi saya ke Jawa. Banyak orang seperti itu. Artinya, SDM terbaik kita akan selalu pindah ke Jawa dan sampai hari ini tidak ada solusinya. Katanya banyak solusi, mana buktinya?," tuturnya.

"Ini Artinya apa? Bahwa pusat semua itu pembuat kebijakan semuanya sentralnya pusatnya ada di Jawa, arahnya itu ada di Jawa, kaca mata itu kaca mata Jakarta. Sekarang saatnya bandul itu pindah ke Kalimantan biar kaca matanya Kalimantan," ungkap Arya.

Arya Sebut Alasan  Pemerintah Pindahkan Ibu Kota ke Kaltim Sudah Tepat


Dalam kesempatan yang sama, Arya menuturkan alasan pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) sudah tepat. Ia juga menuturkan, dalam enam bulan Kalimantan Timur (Kaltim) dapat mengasilkan 100 trililiun dari ekspor batu bara. 

"Kita semua ada pembangunun semua (dananya) dari Kalimantan. Dalam enam bulan, Kalimantan Timur doang batu baranya di ekspor 100 trililiun. Kalimantan Timur lo, saya belum ngomong Kalimantan keseluruhan. Dan selama ini mereka menyumbang Indonesia, menyumbang kita semua, menyumbang yang ada di Jawa ini pertumbuhannya," kata Arya.

Arya mengatakan, SDA Kaltim yang selama ini dikeruk untuk pertumbahan Jawa sudah semestinya dibalikkan dengan cara membangun ibu kota di Kaltim. Ia menuturkan, dengan pindahnya ibu kota negara dapat menghasilkan pemerataan pertumbuhan.

"Ayolah, bandul ini harus kita pindahkan, kapan lagi pindahnya jangan bilang belum saatnya. Pergeserannya harus dipindah ke sini (Kalimantan), kita harus balikkan lagi sumber daya alam yang kita ambil membangun Jawa dan membangun kita semua kita pindahkan ke Kalimantan," tutur Arya.

"Saatnya kita balikkan lagi ke sana semua dengan kaca mata menggeser pemerintahan supaya kacamatanya kacamata itu (Kalimantan)," lanjutnya.

Baca Juga: Sewa Pesawat Garuda Mahal, Arya Sinulingga Minta KPK Periksa Mantan Pejabat Garuda

Arya Tegaskan Pemindahan Ibu Kota Negara Harus Keputusan Presiden

Dalam kesempatan yang sama, Arya pun menegaskan perpindahan ibu kota negara merupakan keputusan presiden. Hal ini disampaikan Arya karena adanya segelintir kelompok menyebut perpindahan ibu kota negara akibat elit-elit Presiden Jokowi.

"Tadi dikatakan, karena segelintir elit Pak Jokowi. Ya memang harus presiden melakukan itu. Kalau saya yang berpikir ya gak sampek-sampek. Ya memang Presiden yang melakukan itu, harus presiden yang punya ide itu. Dan Presiden juga yang melaksanakan itu, siapa lagi kalau bukan pengambil keputusan tertinggi yang melakukan itu," tegasnya.

Dalam akhir penjelasannya, Arya pun meminta agar mendukung perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Hal ini bertujuan agar terjadinya pemeratahan pertumbuhan di Indonesia.

"Jadi sekarang kita geserlah bandul itu supaya pemerataan terjadi, pemikiran, kacamata adalah kacamata Kalimantan," kata Arya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30