Kamila Andini merupakan sutradara muda Indonesia yang menyutradarai film Yuni yang berhasil meraih penghargaan Platform Prize Toronto International Film Festival pada Minggu 19 September 2021.
Kamila Andini adalah anak dari sutradara Garin Nugroho. ia diketahui lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986, dan saat ini berusia 35 tahun.
Sosok Kamila Andini menikah dengan Ifa Isfansyah yang juga berprofesi sebagai sutradara. melangsungkan pernikahan pada tanggal 10 maret 2012, menggunakan adat tradisional Yogyakarta.
Baca juga: Ini Pemain Lengkap Film Yuni, Raih Penghargaan Platform Prize di TIFF 2021
Profil dan biodata Kamila Andini
Nama Lengkap: | Kamila Andini |
Tempat Lahir: | Jakarta |
Tanggal Lahir: | 6 Mei 1986 |
Umur: | 35 tahun |
Pekerjaan: | Sutradara |
Tahun Aktif: | 2002 - sekarang |
Nama Orangtua: | Garin Nugroho (ayah) , Riani Ikaswati (Ibu) |
Nama Suami: | Ifa Isfansyah |
Akun Instagram: | @kamilandini |
Perjalanan karir
Kamila Andini menyutradarai film pertamanya berjudul menyutradarai film pertamanya seperti Rahasia Dibalik Cita Rasa pada tahun 2002.
Laut Bercermin atau The Mirror Never Lies, pada tahun 2011, film ini meraih penghargaan sebagai film cerita anak-anak terbaik di Asia Pacific Screen Awards Australia dan mendapat tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 2011.
Kamila Andini juga meraih Sutradara terpuji dalam Festival Film Bandung yang diadakan di Lapangan Gazibu, Bandung, pada Mei 2012
Baca juga: Ini Sinopsis Lengkap Film Yuni, Karya Sutradara Kamila Andini yang Raih Platform Prize di TIFF 2021
Sutradara Film Yuni
Film Yuni yang disutradarai oleh Kamila Andini berhasil menjadi pemenang dalam Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, bersaing dengan sejumlah film internasional lainya.
Film Yuni berkisah tentang Yuni yang diperankan oleh Arawinda Kirana seorang gadis píntar dan mempunyai mimpi besar ingin bisa kuliah setinggi-tingginya.
Namun, suatu hari Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenal. Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan, lalu ia pun dilamar kembali untuk kedua kalinya dan lamaran tersebut ia tolak.
Sebuah mitos pun menghantuínya, yaitu jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, ia tidak akan pernah menikah selama-lamanya.