Pengakuan seorang karyawan di Komiis Penyiaran Indonesia (KPI Pusat) berinisial MS tengah ramai jadi perbincangan publik. Pasalnya, MS mengaku mengalami pelecehan seksual hingga kekerasan dari sejumlah ASN di KPI Pusat.
Pengakuan MS itu diunggah oleh akun Twitter @mediteraniaq yang saat ini sudah diretweets sebanyak 19,9 ribu kali oleh pengguna Twitter. "Pelecehan Seksual Beramai-Ramai di KPI Pusat, Pelaku-Korban Sama Sama Pria," tulisnya sebagai judul pengakuannya.
Diamati Correcto.id dari surat pengakuan tersebut, MS mengungkapkan sejak tahun 2011 bekerja di KPI Pusat, dirinya kerap dilecehkan, dipukul hingga dimaki oleh rekan kerja senior.
"Sejak awal saya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki dan merundung tanpa bisa saya lawan," kata MS.
Kemudian pada tahun 2015, MS mengungkapkan bahwa dirinya dipegang, ditelanjangi, dipiting dan melecehkan dirinya dengan mencoret alat vitalnya menggunakan spidol.
"Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepada, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan Mencorat Coret Buah Zakar Saya Memakai Spidol," tegas MS.
Akibat tidak tahan, MS pun melaporkan ke polisi namun polisi meminta MS melaporkannya ke atasannya di KPI Pusat terlebih dahulu. MS pun mengikuti perkataan polisi itu dan langsung melaporkannya ke atasan.
"Saya mengadukan para pelaku ke atasan sambil menangis, saya ceritakan semua pelecehan dan penindasan yang saya alami. Pengaduan ini berubah dengan dipindahkannya saya ke ruangan lain yang dianggap ditempati oleh orang orang yang lembut dan tak kasar," kata MS.
Sejak dipindahkan, MS masih mendapat cibiran kata kata kotor dari si pelaku. Bahkan pelaku sama sekali tidak mendapatkan sanksi. "Bahkan pernah tas saya dilempar ke luar ruangan, kursi saya dikeluarkan dan ditulisi 'bangku ini tidak ada orangnya'," cerita MS.
Akibat tidak tahan, melalui surat itu MS meminta kepada Presiden Jokowi, Kapolri, Menkohukam, dan Gubernur DKI Jakarta untuk membantu mendapatkan perlindungan hukum.
"Dengan rilis pers ini, saya berharap Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia mau membaca apa yang saya alami. Saya tidak kuat kerja di KPI Pusat jika kondisinya begini. Saya berpikir untuk resign, tapi sekarang sedang pandemi Covid-19 dimana mencari uang adalah sesuatu yang sulit," tulisnya seperti dikutip Correcto.id, Kamis (2/9/2021).
Trigger Warning! Bejatnya kelakuan ASN di @kpipusat
— Mediterania (@mediteraniaq) September 1, 2021
Tolong cari nama-nama pelakunya spill di komen ya. Kita kasih paham. pic.twitter.com/ZBtDtMH4bt