Pelecehan seksual di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat masih menjadi perbincangan hingga mencari tahu siapa pelaku pelecehan terhadap pria berinisial MS tersebut.
Dalam surat pengakuan korban pelecehan seksual yang dibagikan oleh akun Twitter @mediteraniaq, ada tujuh nama terduga pelaku pelecehan seksual.
Adapun 7 nama terduga pelaku yang disebarkan dalam rilis MS keseluruhannya berjenis kelamin pria. Tujuh terduga pelaku dan peranannya sebagai berikut:
1. RM alias O (Divisi Humas bagian Protokol di KPI Pusat)
- Selama 2 tahun (2012-2014) memaksa korban membelikan makanan seperti budak
- Memaki nuansa SARA dan rasis seperti, "Dasar Padang Pelit!" dan "Banci lu!"
- Merundung secara verbal
- menuduh bapak korban sakit karena korupsi
2. TS dan SG (Divisi Visual Data)
- Sepanjang tahun 2012-2015 menuduh bapak korban sakit karena korban anak durhaka
3. RT (Divisi Visual Data)
- 2015, berperan memegangi tangan dan kaki kiri korban, lalu menelanjangi di kantor KPI Pusat
- Menendang bangko korban saat sedang istirahat
- Melempar ke kolam renang pada tahun 2017
4. FP (Divisi Visual Data)
- 2015, berperan memegan tangan dan kaki kanan korban, lalu menelanjangi di kantor KPI Pusat
- Memukul kepala korban
- Mengucapkan kata kotor di WA Grup kantor
5. EO (Divisi Visual Data)
- Berperan mencoret alat vital korban dengang spidol usai ditelanjangi
6. CL (Ex Divisi Visdat sekarang Divisi Humas Bagian Desain Grafis)
- tahun 2015, berperan memotret alat vital korban saat sudah dicoret
7. TK (Divisi Visual Data)
- tahun 2019, berperan membuang tas korban keluar ruangan kantor
- menyingkirkan bangku kerja korban sampai keluar ruangan dan menuliskan "bangku ini tak ada orangnya!"
Diberitakan sebelumnya seorang pria berinisial MS membuat surat pengakuan bahwa dirinya dilecehkan oleh rekan kerja seniornya sejak bekerja di KPI Pusat tahun 2011.
Mendapat perlakuan tak terpuji tersebut, korban MS pun hanya bisa diam tanpa bisa melawan karena hanya sendiri dan pelaku yang menindasnya banyak.
Bahkan di tahun 2015, MS mengungkapkan bahwa dirinya dipegang, ditelanjangi, dipiting dan melecehkan dirinya dengan mencoret alat vitalnya menggunakan spidol.
"Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepada, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan Mencorat Coret Buah Zakar Saya Memakai Spidol," tegas MS, korban pelecehan seksual di KPI Pusat.
Tidak hanya mencoret alat vital korban, pelaku juga memotret alat vital korban sehingga membuat dirinya tak bisa melawan. Oleh karena itu, korban berharap agar fotonya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online.