Belum lama ini media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan atlet Israel merusak tempat tidur kardus di kampung Olimpiade Tokyo 2020.
Pasalnya, aksi tak terpuji itu dilakukan oleh atlet bernama Ben Wanger bersama rekan timnya. Mereka terlihat seperti anak-anak saat mencoba ketahanan tempat tidur tersebut.
Menyesali perbutannya, atlet Israel tersebut pun menyampaikan permintaan maafnya lewat akun TikTok pribadinya.
Meski demikian, Ben Wanger masih mengatakan bahwa dirinya dan rekanya melakukan itu hanya untuk menguji seberapa kuat ranjang kardus yang digunakan.
"Kami bukan bermaksud tidak hormat, hanya ingin memamerkan betapa efektif dan kokohnya tempat tidur di Olympic Village," kata Ben Wanger yang dikutip dari laman The Sun.
Bahkan Ben Wanger juga mengungkapkan mereka sangat nyaman tidur dan menjadi pilihan bagus, bisa dilanjutkan untuk olimpiade berikutnya.
"Kami benar-benar menikmati tidur di situ dan merasa bahwa ini adalah pilihan yang bagus serta harus dilanjutkan untuk olimpiade tahun depan," ungkap Ben Wanger.
Disisi lain, manajer Tim Israel, Peter Kurz juga mengungkapkan permintaan maaf atas pebuatan atletnya yang sangat kekanak-kanakan.
Sekedar informasi bahwa pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memang sengaja membuat tempat tidur tersebut. Mereka menyediakan tempat tidur yang diklaim bebas dari hubungan seks.
Meski demikian, niat baik dari pihak penyelenggara mendapat respon kurang menyenangkan dari tim atlet bisbol Israel tersebut.
Oleh karena itu, tim atlet bisbol Israel dinilai tidak menghormati Jepang sebagai tuan rumah dengan merusak peralatan yang seharusnya dijaga saat pergelaran Olimpiade berlangsung.
