Ribuan atlet saat ini sedang memperebutkan 1.017 medali dari 339 perlombaan di Olimpiade Tokyo 2020. Ribuan atlet bersaing demi bisa mengalungkan medali emas di atas podium kemenangan.
Untuk bisa meraih medali dalam Olimpiade Tokyo 2020, para atlet bekerja keras, memeras keringat dan tentu saja memerlukan banyak pengorbanan. jika mereka berhasil mendapatkan medali perunggu, perak maupun emas tentu saja akan menjadi kebanggaan seumur hidup dan juga membawa nama negara.
Dimana, mendali emas yang diperebutkan di ajang Olimpiade, Asian Games, atau event sejenisnya, sebenarnya tidak 100% terbuat dari emas. Medali emas sebenarnya terbuat dari bahan perak yang dilapisi emas. Di Olimpiade, dari total berat medali emas 556 gram, cuma 6 gramnya yang benar-benar emas.
Sementara medali perak terbuat dari 100% perak dengan bobot 550 gram. Sedangkan perunggu memiliki bobot 450 gram dengan komposisi 95% tembaga dan 5% timah.
Baca Juga: Terungkap, 180 Atlet LGBTQ Berlaga di Olimpiade Tokyo 2020
Namun, berapakah harga mendali atlet jika dijual? Dimana, belum lama ini rumah lelang RR Auction melepas beberapa medali dari ajang Olimpiade terdahulu.
Dimana, satu medali perak untuk cabang olahraga menembak dari Olimpiade Paris 1900 terjual seharga 1.283 dollar AS atau sekitar Rp 18 juta. Kemudian, medali perunggu dari Olimpiade Musim Dingin Cortina d'Ampezzo, Italia 1956 dilego dengan angka 3.750 dollar AS (lebih kurang Rp 53,7 juta).
Rumah lelang yang berbasis di Boston, Amerika itu juga melepas medali perak Olimpiade Athena 1896. Nilai jual medali tersebut mencapai 180.111 dollar AS, atau setara Rp 2,5 miliar.
Wakil presiden eksekutif RR Auction Bobby Livingston mengatakan bahwa banyaknya eks atlet Olimpiade yang terpaksa menjual medali mereka karena berbagai alasan. Salah satunya mengaku mengalami kesulitan keuangan, sedangkan lainnya menyebutkan bahwa mereka termotivasi mengumpulkan uang untuk berdonasi.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Ini Profil Atlet Loncat Indah Kedapatan Sibuk Merajut di Olimpiade Tokyo 2020
Salah satunya yang menjual mendalinya yakni Bill Russell yang merupakan legenda Boston Celtics menjual medali emas yang dia peroleh di Olimpiade 1956 di balai lelang sekitar musim gugur tahun ini.
"Saya memutuskan untuk menjual sebagian besar koleksi saya," kata Russell dalam video di situs Hunt Auctions, rumah lelang yang akan menangani penjualan medalinya. Russell mengatakan, sebagian dari hasil penjualan medali akan diberikan kepada MENTOR, badan amal yang didirikannya untuk mempromosikan bimbingan pemuda.
Kemudian daru hasil penjualan medali Russell juga akan diberikan untuk kegiatan sosial yang digagas oleh tim NBA Boston Celtics. Namun, nama atlet Olimpiade yang memenangi medali tidak terukir di medali, sosok atlet dan prestasi yang diraih di ajang Olimpiade memengaruhi nilai penjualan medali, kata pakar lelang.
Contohnya yakni medali emas yang dimenangi oleh tim bola basket AS 1984 yang berisi pemain kurang dikenal yang hanya terjual seharga 83.188 dollar AS (sekitar Rp 1,1 miliar) di RR Auction pada 22 Juli.
Dimana, angka penjualan medali tersebut berada di bawah penjualan medali milik atlet Jesse Owens. Menurut keterangan SCP Auctions, bahwa harga jual medali Owens memecahkan rekor untuk item memorabilia Olimpiade yang dilepas di rumah lelang.
Saat Olimpiade Musim Panas Berlin 1936, Owens yang merupakan atlet lari tampil dominan. Bahkan penguasa Jerman saat itu, Adolf Hitler, dikabarkan melihat aksi sang atlet.
Selain catatan sejarah yang dimiliki seorang atlet, bahkan kondisi medali juga menentukan harga jual medali. Namun, tidak semua medali Olimpiade diukir dengan tulisan cabang olahraga yang dimenangi atlet, sehingga hal itu dapat mengurangi nilai jual medali.