Aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memarahi Aparatur Sipil Negara di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata , Guna Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/7/20).
Kemarahan Risma tersebut berawal saat dia melihat dapur umum yang didirikan di balai tersebut. Dapur umum ini digunakan untuk memasak telur yang akan dibagikan ke masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, selama PPKM Darurat.
Setelah mengecek peralatan untuk memasak. Risma dibuat naik pitam karena peralatan yang tidak lengkap. Bahkan dia meminta kepada para pegawai Balai Wyata Guna untuk lebih peka dan membantu di dapur umum, bukan berleha-leha di dalam kantor yang ber-AC.
Baca Juga: Selain Vaksin, Dokter Henry Suhendra Sebut Vitamin D Bisa Meningkatkan Imunitas Tubuh
Kemudian Risma memarahi bawahannya dan mengancam akan mengirim ASN di Kementerian Sosial (Kemensos) yang tidak mampu bekerja dengan baik ke Papua. Pernyataan Risma itu kemudian menjadi sorotan publik.
Kemudian pernyataan itu dianggap merendahkan Papua, menjadi trending di jagat media sosial terutama di Twitter. Ada pula yang menilai Mensos Risma menganggap Papua sebagai tempat buangan.
Berikut Ini Fakta Lengkap Wyata Guna Tempat Risma Marah.
1. Marah dan Ancam ASN yang Tidak Bantu Pekerjaan Dapur Umum
Risma marah setelah meninjau dapur umum dibuat Kementerian Sosial, kekurangan peralatan memasak, dan kekurangan personel. Bahkan dia melihat banyak pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung yang masih berada di dalam kantor, tidak ikut membantu operasional di dapur umum.
Risma meminta agar para pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna untuk lebih peka dan membantu di dapur umum, bukan berleha-leha di dalam kantor yang ber-AC.
Bahkan dia mengancam akan memindahkan seluruh PNS Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua jika masih tidak mau membantu operasional dapur umum.
Baca Juga: Fakta Lengkap Dokter Henry Suhendra Sebut Otot Bisa Melindungi Diri dari Virus Corona
2. Tempat Isoman Pasien Positif Covid-19 dan OTG
Untuk menyikapi kasus Covid-19 yang semakin melonjak derastis, Kementerian Sosial (Kemensos) memanfaatkan dua ruang Balai Wyata Guna Bandung sebagai tempat Isoman pasien positif Covid-19 bergejala ringan ataupun Orang Tanpa Gejala (OTG), dan jika diperlukan Kemensos akan menambah ruangan Isoman.
3. Wyata Guna Tempat Dapur Umum Kementrian Sosial
Wyata Guna menjadi salah satu lokasi dapur umum yang disiapkan Kementerian Sosial untuk memasok untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.
Baca Juga: Mensos Risma Respons Soal Bupati Alor Marah akibat Bantuan Langkahi Pemda
4. Wyata Guna Sebelumnya Sebagi Panti Siswa Tunanetra dan Penyandang Disabilitas
Sebelumnya Wyata Guna merupakan panti sosial yang menampung siswa tunanetra yang bersekolah dari sekolah dasar hingga kuliah. Asrama juga diperuntukkan bagi peserta rehabilitasi yang mengikuti beberapa materi keterampilan hidup seperti pijat, komputer, dan jenis pekerjaan lain.
Ketika menjadi balai, Wyata Guna hanya mengurusi peserta rehabilitasi. Adapun sekolah bagi siswa tunanetra dari pendidikan dasar hingga 12 tahun dan kuliah dilimpahkan ke pemerintah daerah atau institusi lain.
5. Letak dan Sejarah Balai Wyata Guna
Peraturan tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial membuat status Panti Wyata Guna berubah menjadi Balai Wyata Guna.
Wyata Guna terletak di jalan Pajaran No.50-52, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171, adalah sebuah yayasan yang didirikan sejak 1901 oleh seorang doktor ahli mata berkebangsaan Belanda bernama C.H.A. Westhoff.
Karena kepeduliannya terhadap persoalan tuna netra, C.H.A. Westhoff pada 6 Agustus 1901 mendirikan yayasan yang memberikan layanan kepada para tuna netra. Ada 4 Terapi yang diberikan Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna. Terapi diberikan agar para tuna netra mampu memiliki keunggulan dalam kehidupannya.