Baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi bintang tamu dalam Podcast Close The Door Deddy Corbuzier.
Lebih lanjut Deddy Corbuzier mengungkap perasaannya saat mengetahui undangan yang ditujukan kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Bahkan Deddy Corbuzier juga mengaku dirinya langsung merasa sesak di dadanya. Deddy tak menyangka bahwa Menko Marives tersebut akan datang sebagai bintang tamu di acara podcastnya.
"Awal-awalnya pingin mengundang Pak Luhut, lalu ketika Pak Luhut bilang iya, saya sesak napas langsung pak. Bukan COVID, saya serem," ujar Deddy.
Baca Juga: Datang ke Podcast "Close The Door", Menko Luhut: Apa Sih Hebatnya Deddy Corbuzier?
Berikut Fakta Lengkap Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut Panjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di kabinet jilid II Joko Widodo. Sebelumnya dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Perdagangan.
Luhut dijuluki menteri segala bidang, karena pernah menduduki jabatan di berbagai bidang berlainan meskipun berangkat dari militer.
Pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 ini mendapat promosi pangkat jenderal berbintang tiga saat ia dipercaya sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung. Kemudian ia menjabat menteri dan dianugerahi pangkat jenderal berbintang empat purnawirawan.
Bahakan dia juga pernah menerima penghargaan Adimakayasa. Penghargaan itu merupakan penghargaan terhormat di Akademi Militer selepas pendidikan dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua, langsung bertugas di Kopassus.
Selama di Kopassus, Luhut Panjaitan pernah menjabat menjadi Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Sebagai asisten Operasi di Markas Kopassus serta Komandan pertama Detasemen 81 yang sekarang disebut Detasemen Penanggulangan Teror atau Gultor 81.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Protes Keras Soal Istilah PSBB dan PPKM ke Menko Luhut, Ini Tanggapannya
Satuan detasemen yang sangat disegani dan secara khusus menangani masalah teroris saat itu. Bahkan Luhut membangun detasemen ini mulai dari nol, saat Panglima ABRI dijabat oleh Jenderal Benny Moerdani.
Bahkan dia juga pernah menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung. Saat menjabat Komandan Korem di Madiun, dia meraih prestasi sebagai Komandan Korem terbaik.
Pada saat mudanya, ia aktif sebagai atlet renang, karate, judo dan terjun payung. Bahkan ia pernah menjadi atlet renang dari Provinsi Riau. Dia juga pernah meraih medali di PON di Bandung. Ia dikenal rajin mengikuti olahraga karate dan judo serta terjun payung.
Setelah tidak lagi menjabat menteri, dia merasa punya banyak waktu serta merasa memahami masalah olahraga. Sehingga ia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum KONI Pusat. Namun, dia harus mengakui dan menghormati pilihan peserta Kongres Koni yang hasilnya memilih Agum Gumelar.
Sebelum menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan reformasi, dia juga aktif sebagai seorang pengusaha merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan yang bernama PT Toba Sejahtera yang kini Toba Sejahtera memiliki anak usaha yang bergerak di sektor minyak, gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Baca Juga: Sosok Andy Jassy, CEO Baru Amazon Pengganti Jeff Bezos
Luhut kemudian mendirikan sekolah Politeknik DEL di Balige. Pada awal mendirikan sekolah ini, Luhut mengundang para duta besar negara-negara sahabat seperti Duta Besar Amerika, Australia dan Singapura untuk melihatnya.
Sementara untuk karier politiknya, dia bergabung dengan Partai Golkar sebagai wakil Ketua Dewan pertimbangan mendampingi Akbar Tandjung, pimpinan Aburizal Bakrie. Pada Pilpres 2014, dia mengundurkan diri dari Golkar karena mendukung capres Joko Widodo. Sementara Golkar mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Presiden terpilih Joko Widodo akhirnya memberi Luhut Binsar Panjaitan dengan jabatan baru dan sebagai orang yang pertama kali yang menjabatnya, yakni sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI untuk periode 2014-2019. Ia menjadi orang penting di lingkaran Istana Presiden.
Namun, belum lama berjalan, 12 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo mengangkat dan melantiknya menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Tedjo Edhy Purdjiatno. Setahun kemudian, pada perombakan kabinet berikutnya, ia dilantik menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya untuk periode 2016-2019. Dan di jili II dia diangkat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Profil Lengkap Luhut Binsar Panjaitan:
Nama: Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, MPA
Tempat Tanggal Lahir: Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947
Umur: 74
Jabatan: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi (2019-2024)
Istri: Devi Simatupang
Pendidikan: SMA Penaburan, Bandung
Akademi Militer 1970
Karir:
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2015–2016)
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (2014-2015)
Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya (2008-2014)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000–2001)
Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999-2000)
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung
Komandan Korem di Madiun
Komadan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung
Komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Detasemen
Penaggulangan Teror (Gultor) 81
Asisten Operasi di Markas Kopassus
Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung
Kopassus (Komando Pasukan Khusus)
Penghargaan:
Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011)
Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006)
Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995)
Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970)
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III
Satya Lencana Nararya III
Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun
Satya Lencana GOM VIII/Dharma
Satya Lencana Penegak
Satya Lencana Seroja
Satya Lencana Garuda VIII
Satya Lencana Dwidya Sistha
Satya Lencana PBB