Baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi bintang tamu dalam Podcast Close The Door Deddy Corbuzier.
Dalam kesempatan itu, Deddy Corbuzier kemudian bertanya kepada Luhut Binsar Pandjaitan, terkait kenapa penamaan dalam mengatasi Covid-19 sering berubah-ubah.
"Saya tuh keselnya cuma satu pak, kenapa pemerintah merubah-rubah nama PPKM, PSBB, PPKM Mikro, sampai PPKM Darurat pak," tanya Deddy Corbuzier, dikutip Galamedia, Selasa 6 Juli 2021.
Mendapat pertanyaan tersebut, kemudian Luhut Binsar Pandjaitan langsung menjelaskan yang menurutnya terdapat perbedaan antara PSBB dan PPKM.
"PSBB itu kan lahirnya dari bawah, dari satu provinsi pengen dia melakukan itu dan diajukan ke pemerintah dan disahkan oleh kementerian kesehatan," jawab Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Datang ke Podcast "Close The Door", Menko Luhut: Apa Sih Hebatnya Deddy Corbuzier?
Lanjut Luhut mengatakan bahwa untuk PPKM Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa hal itu memang kebijakan dari pemerintah pusat. Maka dari itu PSBB dengan PPKM itu merupakan dua kebijakan yang sangat berbeda.
"Kalau PPKM itu dari pusat, bisa langsung berbagai provinsi atau secara nasional. Jadi dua hal berbeda," katanya.
Kemudian Deddy Corbuzier memberikan pertanyaan kenapa haru adaada PPKM Mikro.
"Tapi namanya berubah pak ada PPKM Mikro," tanya Deddy Corbuzier lagi.
Luhut kemudian menjelaskan bahwa PPKM mikro menurutnya pemerintah akan menerapkan di beberapa spot-spot. Seperti halnya pemberlakukan PPKM Mikro yang dilakukan di Jakarta saat ini. Karena keadaanya semakin darurat, maka pemerintah langsung membuat PPKM Mikro lebih besar lagi.
Baca Juga: Menko Luhut: Tidak Ada Mal yang Buka Saat PPKM 3-20 Juli
"Nah Mikro ini seperti Jakarta ini, kita mau beberapa spot-spot aja yang kita , karena itu memungkinkan. Nah sekarang karena keadaan darurat kita bikin lebih besar lagi," ucapnya.
Kemudian Deddy kembali memberi perntanyaan kenapa pemerintah tidak melakukan lockdown saja.
"Kenapa gak Jakarta lockdown saja, beres pak, tanya Deddy Corbuzier.
Kemudian Luhut menjelaskan bahwa menurutnya lockdown itu tidak segampang seperti tujuannya. Jika pemerintah memilih untuk menerapkan kebijakan lockdown maka rakyat akan mati semua.
Maka dari itu dia mengungkapkan bahwa, pemerintah harus pintar-pintar memikirkan terkait bagaimana bisa menyeimbangkannya, karena kalau lockdown diterapkan belum tentu bisa dilakukan.
Baca Juga: Unggah Foto Bareng Luhut Binsar Pandjaitan, Azka Corbuzier Isyaratkan Ingin Masuk Tentara
"Lockdown itu gini, tidak segampang itu juga, mati semua rakyat nanti kalau kita lockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana saya kan sudah bilang tadi, bagaimana kita nyeimbangkan, masih bisa. Sekarang pertanyaan juga kalau kita lockdown, apa bisa kita lockdown, itu juga pertanyaan berikutnya. Belum tentu juga bisa," ujar Luhut.
"Jadi kita timbang-timbang matang. Makanya saya bilang tadi, proses pengambilan keputusan itu tidak sesederhana itu, tidak satu angle aja kita lihat. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum go," katanya.
Dia mengaskan bahwa dalam mengambilan keputusan oleh pemerintah tidak sesederhana itu. Dan banyak pertimbangan yang harus diambil dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini.
Maka dari itu, pemerintah tidak menerapkan kebijakan lockdown dan lebih memilih untuk melakukan PSBB dan PPKM.
"Proses pengambilan keputusan tidak sesederhana itu, tidak satu angle saja, banyak pertimbangan-pertimbangan lain," pungkasnya.