Tanri Abeng melihat penting terbentuknya National Holding Company BUMN. Sebab itu Mantan Menteri BUMN tersebut dorong Erick Thohir segera merealisasikan hal tersebut.
Tanri Abeng dorong pembentukan National Holding Company
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN tahun 1998-1999 diundang DPR sebagai pakar dalam rapat terbatas pembahasan revisi UU Nomor 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam rapat tersebut Tanri Abeng dorong pembentukan National Holding Company.
Baca juga: Senada Erick Thohir, Inggris Raya Pelajari Ivermectin untuk Terapi COVID19
"Saran saya kalau menurut saya sebaiknya sudah ada jadwal untuk melakukan konsolidasi BUMN ini melalui National Holding Company di mana di bawahnya nanti ada sektoral holding yang dikelola secara profesional, itu saran saya yang utama," ungkap Tanri Abeng Rabu 23 Juni 2021.
Potensi BUMN luar biasa
Menurutnya rancangan pembentukan National Holding Company mungkin bisa dimasukkan dalam UU BUMN yang baru nanti. Menurutnya yang terpenting adalah segera merealisasikannya sebab potensi luar biasa BUMN.
"Jadi kalau bisa masuk di UU saya tidak tahu. Kita harus masuk ke sana. Potensi BUMN kita masih luar biasa tapi sangat rancu pengelolaanya sekarang ini," ungkapnya.
Sebelumnya dalam sebuah keterangan tertulis, Tanri Abeng bercerita bahwa ide soal Holding Company BUMN telah muncul sejak dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN zaman Presiden Soeharto. Namun hal tersebut ternyata belum sempat terealisasikan dengan baik.
Baca juga: Menteri Erick Thohir Blusukan, Ngobrol bareng Tukang Bakso soal COVID19 dan Ini
"Saya bilang [kepada Soeharto] ‘keluarkan BUMN dari birokrasi, lalu bentuk national holding company’. Saya namakan waktu itu Indonesia Incorporated. Jadi, dia menjadi satu organisasi korporasi, bukan lagi birokrasi. Persero memang sudah korporasi tapi pola manajemennya birokrasi, kan." kisahnya.
Holding Company bisa buat BUMN jadi besar
Tanri yakin jika Holding Company BUMN berhasil dibentuk maka bisa menjadi besar. Perusahaan-perusahaan BUMN tidak lagi dibayangi birokrasi tetapi bisa bergerak secara profesional namun tetap dalam komando pemerintahan.
"Jadi BUMN nanti akan besar, kita akan memiliki kekuatan di bawah satu komando [kementerian]," terang Tanri Abeng dalam keterangan tertulisnya 22 Juni 2021.
