Baru-baru ini Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan gelar adat kehormatan marga Dantaran dari masyarakat adat Lampung.
Usut punya usust gelar ini menjadi istimewa bukan hanya karena mengangkatnya sebagai kerabat keluarga besar marga Dantaran, tetapi sekaligus menobatkan Erick sebagai bangsawan adat.
Pemberian gelar adat ini dilakukan saat Erick Thohir dan Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan (Zulhas), melakukan kunjungan ke Lampung. Keduanya melakukan dialog dengan masyarakat terkait potensi daerah.
Baca Juga: Bob Sadino Hingga Erick Thohir, Ini Tokoh Lampung Paling Berpengaruh
Kepala adat marga Dantaran yang bergelar Sai Batin Pangeran Ahmad Fajrin, menobatkan Erick Thohir sebagai Raden Bangsawan.
Sedangkan Zulhas sendiri memiliki gelar Batin Eka Perkasa. Gelar tersebut merupakan penghormatan untuk bangsawan atau raja.
"Ini semacam adik-kakak. Pak Zul kakaknya, Pak Erick adiknya. Secara adat keduanya kakak beradik yang disahkan oleh keluarga besar marga Dantaran,” ujar Ahmad Fajrin.
Tak hanya itu saja bahkan upacara pemberian gelar adat ini diselenggarakan di SMA Kebangsaan, Kalianda, Lampung Selatan. Acara dimeriahkan oleh berbagai rangkaian acara adat, mulai dari silat sampai tarian.
Disisilain dalam sambutannya, Zulhas mengatakan pemberian gelar adat ini bukan hanya seremoni belaka, tetapi hal penting untuk mengajak para pemimpin negeri menjaga kelestarian adat dan Budaya.
"Ini amanat konstitusi. Amanat undang-undang. Adat dan budaya bangsa harus kita lestarikan berasama, karena ini bagian dari nilai-nilai luhur bangsa kita," tuturnya.
Baca Juga: Jawaban Bijak Erick Thohir Ketika Zulhas Sebut Capres Putra Lampung
Setelah mendapatkan gelar tesebut Erick Thohir menyampaikan rasa suyukur dan bahagianya menerima gelar adat dari marga Dantaran, Lampung Selatan.
"Jelas ini sebuah kehormatan, Raden Bangsawan, apalagi menjadi adik langsung dari Pak Zul dengan gelar Batin Eka Perkasa. Memang adat dan budaya ini harus menjadi visi kita semua. Visi untuk mengerjakan pembangunan. Kita tidak ingin Indonesia maju, tetapi meninggalkan adat dan budaya. Tidak mau revolusi industri 4.0 terus dikejar, tetapi anak-anak muda kita lupa pada budaya bangsanya," ujar Erick.