Underpass simpang susun Cileunyi Tol Cileunyi-Cisundawu telah difungsikan sejak 18 Mei 2021 yang lalu. Underpass tersebut berpengaruh signifikan dalam mengatasi kemacetan dan penumpukan yang selama ini kerap terjadi di simpang dekat gerbang tol Cileunyi.
Dikutip dari Portal Bandung Timur, dalam pesan singkat melalui whatsapp, Muslani, Humas China Road and Bridge Corporation (CRBC), kontraktor yang mengerjakan proyek underpass, membenarkan jika pasca dibukanya underpass ada pengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. "Underpass sudah dibuka dan difungsikan tiga hari dan rencananya jika tak ada kendala akan dipermanenkan meski ada pengerjaan lainnya, termasuk jembatan," terang Muslani.
Baca juga: 9 Jenis Makanan Ini Ternyata Jadi Jajanan yang Sangat Diminati Anak Unpad di Jatinangor
Menurut Muslani, underpass ada 2 lajur dari exit tol Cileunyi. Jalur 1 naik jembatan keluar belok kiri arah Cibiru dan Jatinangor, jalur 2 belok kanan masuk underpass arah Rancaekek-Garut- Tasikmalaya.
Panjang underpass yang telah difungsikan mulai dari masuk jembatan sampai underpass kurang lebih 1.000 meter. Jika sebelumnya selama pembangunan simpang susun Tol Cileunyi-Cisundawu, lalu lintas dari gerbang tol Cileunyi menuju Jatinangor sering terhambat karena volume kendaraan yang meningkat namun akses jalan masih sempit karena termakan proyek pembangunan tol.
Baca juga: Peran Bus Damri Jadi Transportasi Publik Mahasiswa Jatinangor dari Masa ke Masa
Saat ini, proyek pembangunan Tol Cisundawu yang melewati area Jatinangor disebut akan memangkas waktu tempuh dari Bandung menuju Kertajati sehingga hanya diperlukan 1 jam saja untuk sampai ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) itu. Kemudahan akses menuju dan dari Jatinangor ke BIJB, Kota Bandung, maupun Jakarta ( diakses melalui tol maupun Kereta api cepat yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan) menguntungkan masyarakat Jatinangor. Ke depannya, Jatinangor akan mengalami perkembangan yang lebih pesat dari sebelumnya.