Google Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-90 tahun Go Tik Swan atau yang dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro, pelopor batik Indonesia.
Diketahui bahwa pelopor batik Indonesia. K.R.T. Hardjonagoro lahir dari keluarga Tionghoa di Solo. Kakeknya adalah pengusaha batik di Solo.
Baca Juga: Fakta-fakta Lengkap Ratusan Pemudik Motor Lolos Titik Penyekatan Mudik di Bekasi-Karawang
Go Tik Swan sudah terbiasa dengan proses membatik sejak kecil. Ketika kuliah di Universitas Indonesia, di Jakarta, K.R.T. Hardjonagoro mulai berkenalan dengan Soekarno.
Lebih lanjut hubungannya yang akrab dengan keluarga Keraton Solo memberikan keuntungan untuk dirinya belajar langsung dari ibunda Susuhunan Paku Buwana XII yang memiliki pola-pola batik pusaka.
Go Tik Swan juga berhasil menggali pola-pola batik langka yang tadinya tidak dikenal umum maupun pola-pola tradisional lain. Go Tik akhirnya mengembangkan pola-pola tersebut tanpa menghilangkan ciri dan maknanya.
Pola yang sudah dikembangkan itu diberinya warna-warna baru yang cerah, bukan hanya coklat, biru dan putih kekuningan seperti yang lazim dijumpai pada batik Solo dan Yogya, hingga lahirlah batik yang disebut 'Batik Indonesia'.
Baca Juga: Produk Unggulan UMKM Jatinangor Berperan dalam Penumpasan DI/TII Jawa Barat
Salah satu karyanya adalah motif Parang Sawunggaling. Motif batik ini adalah perpaduan antara motif parang di batik yang sering dipakai di Keraton dan motil sawunggaling atau sambung ayam, tradisi sabung ayam yang sering ditemukan di pesisir Bali.
Go Tik Swan juga pernah diangkat menjadi bupati anom Keraton Surakarta pada 1984. K.R.T sendiri adalah gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) yang diberikan Keraton atas dedikasi dirinya dalam budaya Jawa.