Cerita Mistis Jembatan Kali Tuntang di Jalur Semarang-Salatiga, Konon Lokasi Kerajaan Gaib Hingga Lempar Ayam oleh Pengantin Baru

Cerita Mistis Jembatan Kali Tuntang di Jalur Semarang-Salatiga, Konon Lokasi Kerajaan Gaib Hingga Lempar Ayam oleh Pengantin Baru

Ekel Suranta Sembiring
2021-05-06 18:53:27
Cerita Mistis Jembatan Kali Tuntang di Jalur Semarang-Salatiga, Konon Lokasi Kerajaan Gaib Hingga Lempar Ayam oleh Pengantin Baru
Jembatan Kali Tuntang (foto: Wikimapia)

Jembatan Kali Tuntang yang berada di jalur Semarang-Salatiga ternyata memiliki cerita mistis. Pasalnya, lokasi itu dipercaya lokasi kerajaan gaib, bahkan kebiasaan melemparkan atau membuang ayam bagi calon pengantin yang melintas di jembatan tersebut.

Seorang warga Ngempon, Bergas inisial TM menceritakan kisahnya, ulu pada 2004 dia bersama kawannya berboncengan dan mengalami kecelakaan tepat di Jembatan Kali Tuntang. Nahasnya, temannya terpental dan masuk kali Tuntang. 

Baca Juga: Cerita Mistis Seorang Sopir Bus Malam Mengaku Lihat Hantu Menangis saat Ngopi di Warung Gaib

“Kejadiannya cepet banget itu. Saya boncengan terus menghindari kendaraan yang ada di depan karena terlalu deket tidak sampai, buang setir ke kanan malah jatuh. Iya itu malam hari,” katanya sambil mengingat kisah yang sudah 16 tahun berlalu.

TM saat itu masih bisa menyelamatkan diri dengan berpegangan di salah satu besi jembatan tersebut. Pikirannya sudah ke mana-mana. Apalagi melihat temannya terjun bebas masuk dalam kali. 

Sambil menunggu orang menolong, TM melihat ke bawah. Ke aliran kali Tuntang sambil memanggil temannya. Tidak ada kepala atau tangan yang melambai ke arahnya. Justru yang ia lihat malah sebuah kerajaan megah indah. Banyak orang yang melambaikan tangan ke arah TM. Ia juga tidak tahu itu apa. Nyata atau tidak pun juga tak bisa dibedakan. 

“Istananya top, bagus banget indah. Orang kalau melihat pasti kepengen turun dan pergi ke sana,” lanjutnya.

Baca Juga: Viral! Seorang Anak Nekat Beri Nafas Bantuan Kepada Ibu yang Sedang Terpapar Covid-19, ini Videonya

Tak lama kemudian TM ditolong orang yang juga melintas. Ia menceritakan semuanya kejadiannya kepada orang. Tim SAR, warga sekitar hingga relawan turun menyusuri kali Tuntang untuk mencari korban. Sehari berlalu, tidak ditemukan. Dua hari berlalu, tidak ditemukan. Tiga hari berlalu jasad teman TM barus ditemukan di permukaan. 

“Ditemukannya di tempat yang sudah tim SAR cari. Tapi kita saat itu tidak menemukan,” katanya.

Setelah kejadian itu pun tentu TM masih trauma. Ia tidak mau melintas ke Jembatan Kali Tuntang lebih dari jam 9 malam. Hal serupa juga diceritakan Meidi, 61 warga asli Dusun Sumurup, Tuntang. Banyak yang melihat ada kerajaan karena memang zaman dahulu Danau Rawa Pening merupakan kampung. 

“Wajar kalau pada lihatnya itu dulu memang perkampungan,” katanya.

Meidi mengatakan ketika ada calon pengantin yang hendak melintas biasanya melepaskan ayam. Jika calon pengantin laki-laki yang lewat, ia melempar satu ayam jago, dan jika calon perempuan maka yang dilempar ayam betina. 

Baca Juga: Video Seorang Pria Cuci Pembalut Bekas Pacarnya Viral, Netizen: Cinta Boleh Goblok Jangan

Banyak juga orang yang tidak percaya dengan syarat itu. Jika musim kawin, warga sekitaran kali akan menunggu mobil calon pengantin lewat. Iya, siap mengejar dan menangkap ayam untuk dimasak dan dimakan ramai-ramai. 

“Kalau mau diambil lagi sama pengantinnya juga tidak apa-apa. Tapi biasanya warga sudah siap berbaris untuk berebut,” ceritanya sambil tertawa.

Sumber: Radar Semarang


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30