Arya Sinulingga Bantah Semua Asumsi Sesat Fadli Zon soal TKA Diizinkan Masuk

Arya Sinulingga Bantah Semua Asumsi Sesat Fadli Zon soal TKA Diizinkan Masuk

Dedi Sutiadi
2021-05-05 14:42:41
Arya Sinulingga Bantah Semua Asumsi Sesat Fadli Zon soal TKA Diizinkan Masuk
Arya Sinulingga dan Fadli Zon

Polemik soal warga dilarang mudik tapi tenaga kerja asing (TKA) diizinkan masuk tengah jadi perbincangan hangat publik. Arya Sinulingga membantah semua asumsi sesat Fadli Zon soal polemik tersebut. 

Debat antara Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dengan Anggota DPR Fadli Zon soal TKA diizinkan masuk di tengah pelarangan mudik mengemuka di publik. Debat antara keduanya terjadi dalam sebuah acara televisi swasta pada Selasa 4 Mei 2021. 

Fadli mengkritik kebijakan pemerintah yang terkesan tidak adil dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah melarang warga untuk mudik namun justru membolehkan TKA ahli datang masuk ke Indonesia. Fadli tampak membeberkan asumsi soal polemik tersebut.  

Baca juga: Fakta-fakta Lengkap UAS dan Ustaz Adi Hidayat sebut Muslim Masuk Gereja Haram, Sindir Anies Baswedan dan Gus Miftah?  

 "Bagaimana di satu sisi orang dilarang mudik tapi dari Wuhan bisa carter, dan katanya bisa setiap minggu oleh sebuah perusahaan penerbangan. Menurut saya ini sangat berbahaya apalagi ini dari tempat asal muasal virus itu," ungkap Fadli Zon anggota DPR RI Selasa 4 Mei 2021.  

Fadli bahkan membeberkan asumsinya bahwa seperti ada kesan perlakuan berbeda, mengistimewakan TKA dari Cina yang datang masuk ke Indonesia. Kenapa sih?," ungkap Fadli. 

Arya langsung membantah asumsi sesat Fadli Zon tersebut. Menurut Arya kebijakan soal larangan mudik namun TKA boleh masuk adalah kebijakan yang proporsional dan sudah dalam pertimbangan matang pemerintah. Kebijakan atas bolehnya TKA ahli masuk adalah karena ada komitmen dan kepastian dari perusahaan terkait untuk lakukan karantina terhadap TKA tersebut.    

"Untuk TKA ini berbeda karena dia pasti dikarantina. Kalau tidak dikarantina itu pasti akan merugikan perusahaan tersebut karena pasti akan dilockdown. Hal tersebut bisa menghentikan produksi mereka. Makanya itu agak berbeda perlakukannya dengan terhadap yang dia umum. Sudah dihitung oleh pemerintah bahwa pertama pasti akan dikarantina. Yang kedua kalau tidak dikarantina itu bisa merugikan perusahanya sendiri" ungkap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Selasa 4 Mei 2021.   

Soal kesan adanya ketidakadilan dalam hal kebijakan TKA boleh masuk sedangkan masyarakat dilarang mudik menurut Arya ini hal yang harus dilihat secara berbeda karena memang kondisinya berbeda. Arya menerangkan bahwa TKA yang masuk pasti akan dikarantina, dan virus yang berpotensi menyebar bisa dikendalikan. 

"Itu berbeda untuk tenaga kerja asing itu. Karena kita tahu bidang itu tidak mungkin tidak dikarantina," ucapnya 

Sementara untuk masyarakat banyak yang melakukan kegiatan mudik adalah kasus berbeda. Potensi penularan covid-19 sangat besar karena tidak ada jaminan karantina. Hal tersebut membuat penyebaran virus bisa meledak karena tidak terkendali. 

"Kalau orang mudik itu beda, tidak ada jaminan keluarganya akan melakukan karantina, tidak ada jaminan sistem yang melakukan karantina. Kalau perusahaan dia akan mengkarantina sendiri, terang Arya.

Arya juga menanggapi soal asumsi sesat lain yang menerangkan bahwa penanganan covid-19 oleh pemerintah tidak konsisten, terkesan gambling dan untung-untungan dalam mengeluarkan kebijakan karet yang membuat rakyat jadi kebingungan. 

Baca juga: Arya Sinulingga Bantah Tudingan Fadli Zon, Tegaskan Tidak Ada Keistimewaan Antara TKA yang Datang dengan Aturan Mudik

Hal tersebut dibantah oleh Arya. Menurutnya asumsi  tersebut tidak benar adanya karena berbeda dengan data-data yang ada. Masyarakat bisa melihat angka kasus kesembuhan covid-19 di Indonesia, dan  pasien yang dirawat di rumah sakit di Indonesia cukup baik tertangani. Dari data tersebut bisa terlihat komitmen dan konsistensi pemerintah dalam menangani covid-19 berbuah baik karena sejauh ini covid-19 masih bisa dikendalikan pemerintah.     

"Lihatlah angka-angka kita (data kasus covid-19). Ada konsistensi dalam penanganan untuk corona. Karena corona itu tidak bisa bohong, bisa terlihat. Seperti di India itu langsung bertumbangan semua. Dan itu tidak bisa dibohongi," tegas Arya 

"Jadi di rumah sakit kita tidak ada yang seperti itu (yang terjadi di India). Naah, saatnya lah kita saat ini saat ada peluang, ada potensi untuk naik (kasus covid-19) makanya kita tahan," beber Arya.


Share :

HEADLINE  

Petisi Tolak PPN 12% Untuk Presiden Prabowo Tembus 100 Ribu Orang

 by Ramadhan Subekti

December 19, 2024 13:36:55


COVID-19 Melonjak di Jepang, 15 Ribu Kasus Baru Dilaporkan

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 21:45:00


Babak Baru Omnibus Law, Kepala Daerah Dipilih DPRD?

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 15:00:54


Megawati Pecat Jokowi, Gibran dan Bobby dari PDIP

 by Ramadhan Subekti

December 16, 2024 22:18:55