Arya Sinulingga Bantah Tudingan Fadli Zon, Tegaskan Tidak Ada Keistimewaan Antara TKA yang Datang dengan Aturan Mudik

Arya Sinulingga Bantah Tudingan Fadli Zon, Tegaskan Tidak Ada Keistimewaan Antara TKA yang Datang dengan Aturan Mudik

Ahmad
2021-05-05 14:04:20
Arya Sinulingga Bantah Tudingan Fadli Zon, Tegaskan Tidak Ada Keistimewaan Antara TKA yang Datang dengan Aturan Mudik
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah semua tudingan Fadli Zon . fOTO: YOUTUBE.COM/TVONENEWS

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan tidak ada yang istimewa antara aturan TKA yang berasal dari China yang datang ke Indonesia dengan aturan mudik lebaran.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Arya Sinulingga dalam menanggapi tudingan politikus Gerindra Fadli Zon yang sebut pemerintah tidak konsisten.

Kemudian, Arya menyampaikan kebijakan pemerintah soal aturan mudik yang melarang masyarakat untuk mudik lebaran dengan aturan TKA untuk datang ke Indonesia, khususnya yang berasal dari China dan bekerja di pabrik nikel di Indonesia ada unsur tarik ulur.

Baca Juga: Fadli Zon Mati Kutu, Arya Sinulingga Tegaskan TKA Masuk ke Indonesia untuk Tingkatkan Ekonomi dan Hadapi Resesi

Lebih lanjut, Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir ini menyebutkan, tarik ulur dalam hal ini adalah untuk menyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19 dan tetap menghidupkan ekonomi nasional.

Menanggapi itu Fadli Zon kemudian menanyakan tentang apa yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Masalah kesehatan apa masalah ekonomi.

"Ya sama saja, mudik kan bisa tarik ulur kata orang-orang," kata  Wakil Ketua Umum Gerindra itu.

Dengan tegas Arya menjawab, para TKA yang datang ke Indonesia membuat pabrik tempatnya bekerja menjadi produksi lagi.

Baca Juga: Arya Sinulingga Beberkan Fakta, Fadli Zon Mati Kutu soal Pelarangan Mudik Lebaran dan TKA Tak Dikarantina

Sementara, para WNA asal India kebanyakan datang ke Indonesia ada keperluan bisnis.

Hal ini, kata Arya Sinulingga sangat menguntungkan daerah tempat pabrik tersebut berdiri dan sangat kecil kemungkinan dapat digantikan oleh pekerja lokal. Yakni, warga sekitar.

Staf Khusus Menteri BUMN itu juga memastikan, setiap perusahaan yang mendatangkan para TKA dari Cina tersebut wajib di karantina agar tidak merugikan perusahaan.

"Pertama akan dikarantina, yang kedua kalau tidak dikarantina akan merugikan perusahaan sendiri," tutur Arya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30