Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan tidak ada yang istimewa antara aturan TKA yang berasal dari China yang datang ke Indonesia dengan aturan mudik lebaran.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Arya Sinulingga dalam menanggapi tudingan politikus Gerindra Fadli Zon yang sebut pemerintah tidak konsisten.
Kemudian, Arya menyampaikan kebijakan pemerintah soal aturan mudik yang melarang masyarakat untuk mudik lebaran dengan aturan TKA untuk datang ke Indonesia, khususnya yang berasal dari China dan bekerja di pabrik nikel di Indonesia ada unsur tarik ulur.
Lebih lanjut, Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir ini menyebutkan, tarik ulur dalam hal ini adalah untuk menyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19 dan tetap menghidupkan ekonomi nasional.
Menanggapi itu Fadli Zon kemudian menanyakan tentang apa yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Masalah kesehatan apa masalah ekonomi.
"Ya sama saja, mudik kan bisa tarik ulur kata orang-orang," kata Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
Dengan tegas Arya menjawab, para TKA yang datang ke Indonesia membuat pabrik tempatnya bekerja menjadi produksi lagi.
Sementara, para WNA asal India kebanyakan datang ke Indonesia ada keperluan bisnis.
Hal ini, kata Arya Sinulingga sangat menguntungkan daerah tempat pabrik tersebut berdiri dan sangat kecil kemungkinan dapat digantikan oleh pekerja lokal. Yakni, warga sekitar.
Staf Khusus Menteri BUMN itu juga memastikan, setiap perusahaan yang mendatangkan para TKA dari Cina tersebut wajib di karantina agar tidak merugikan perusahaan.
"Pertama akan dikarantina, yang kedua kalau tidak dikarantina akan merugikan perusahaan sendiri," tutur Arya.