Baru-baru ini elit Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus menyinggung terpilihnya menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, sebagai Ketua Umum Partai Ummat terkesan seperti oligarki partai. Singgungan itu kini mendapat balasan dari Partai Ummat dan menyebut Guspardi Gaus kurang baca.
"Ya cuma bilang saja saya, Pak Guspardi kurang baca saja, dia nggak tahu mana oligarki, mana bukan. Komentar saya, banyak bacalah apa pengertian oligarki itu, bilang saja dia nggak ngerti apa itu oligarki, kalau ada banyak waktu di rumah, banyak bacalah," kata Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin, seperti dikutip dari detik.com, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga: Edy Rahmayadi Minta Kepala Sekolah Tidak Berkumis, HMI: Aneh Gubsu Mengurusi Kumis Kepsek
Agung Mozin menjelaskan terpilihnya menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi menjadi Ketum Partai Ummat. Dirinya juga sempat kaget terkait keputusan terpilihnya Ridho Rahmadi mengisi jabatan ketua umum. Saat itu, kata dia memang muncul sejumlah nama yang dicalonkan menjadi ketua umum.
"Jadi terpilihnya itu, jangankan ini, kita semua yang di forum itu, yang hadir itu kaget dengan usulan itu, bahkan, 'Loh ini kok kenapa tiba-tiba muncul nama ini karena ternyata setelah kita mencoba menyisir nama-nama yang ada, nama-nama yang ada kok yang kita butuhkan ada 3 hal'," ucap Agung.
Agung menyebut tiga hal itu adalah integritas, kapasitas, dan loyalitas. Namun, menurutnya, tidak semua kandidat memiliki sikap loyalitas.
Baca Juga: PAN Sindir Masalah Oligarki Terkait Mantu Amien Rais jadi Ketum Partai Ummat
Karena itulah, kata Agung, pihak internal memutuskan orang terdekat yang memimpin partai. Ridho Rahmadi diketahui merupakan menantu Amien Rais.
"Pertama itu adalah integritas seseorang, ini menyangkut masalah moral yang pertama, kedua menyangkut kapasitas seseorang, memang kapasitas banyak hal bisa kapasitas intelektual, bisa kapasitas terhadap pemahaman terhadap politik, itu juga kapasitas, tapi ini semua bisa dipelajari dan dijalani seiring berjalannya waktu. Nah, tapi ada satu hal yang sulit kita dapatkan, persoalan loyalitas," ujarnya.
"Kalau ada yang mempersoalkan itu ini, pertama yang bersangkutan tidak mengerti apa kata oligarki itu, dia nggak paham apa terminologi oligarki nggak paham, kedua yang saya sampaikan barusan ini, hal yang sangat wajar buat menetapkan oran-orang terdekat," lanjutnya.
Agung memastikan kekuasaan tertinggi bukan berada di tangan ketua umum melainkan Majelis Syura.
"Jangan lupa Partai Ummat ini kekuasaan tertinggi bukan di tangan ketua umum, di tangan Majelis Syuro, di Majelis Syuro ada nama-nama yang beken dan bisa jadi teladan kita," imbuhnya.
Sebelumnya, elit Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus menyinggung terpilihnya menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, sebagai Ketua Umum Partai Ummat terkesan seperti oligarki partai.
Baca Juga: KSP Respons Usulan Gubernur Papua Soal Kaji Ulang Penetapan KKB Sebagai Teroris
"Karena ini (Ketua Umum Partai Ummat) menantu Pak Amien, masyarakat akan menilai apakah praktik oligarki atau partai dibentuk dalam sistem kerajaan telah berlaku pada Partai Ummat," kata Guspardi kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Guspardi tidak mau berspekulasi apakah Partai Ummat sengaja didirikan Amien Rais untuk membangun dinasti politik atau tidak. Menurutnya, masyarakat yang bisa menilai.
"Tentu masyarakat sudah cerdas, kita persilakan masyarakat menilai," ujarnya.