Dede Budhyarto dipuji petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas. Keduanya sempat berdebat hebat soal komisaris PT Pelni bikin gaduh karena batalkan penceramah Ramadan.
Debat panas antara petinggi MUI KH Anwar Abbas dengan komisaris PT Pelni Dede Budhyarto alias Kang Dede sempat jadi perbincangan hangat publik. Keduanya berdebat prihal pembatalan penceramah kegiatan ramadan yang diselenggarakan oleh PT Pelni.
Baca juga: Unik! Usai Dilahirkan, Bayi Ini Terlihat Seperti Berdoa
Tidak lama setelah itu Kang Dede mendatangi salah satu penceramah kegiatan Ramadan PT Pelni yang ikut dibatalkan. Ia adalah KH Cholil Nafis yang juga merupakan salah seorang petinggi di MUI.
Lewat akun Twitternya @kangdede78, Kang Dede membagikan sebuah video saat dirinya datang bersilaturahmi dengan KH Cholil Nafis. Kang Dede meminta maaf atas kegaduhan dan salahfaham yang terjadi. Selanjutnya Kang Dede memohon bimbingan dari KH Cholil Nafis selaku Ketua Bidang Dakwah MUI.Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dgn Kyai @cholilnafis untuk tabayyun dan minta maaf terkait "kegaduhan" yg sempat muncul kemarin. Saya jelaskan kajian&dakwah di @pelni162 tetap berjalan&meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI membimbingnya. pic.twitter.com/z1kOcdJDOU
— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 11, 2021
KH Anwar Abbas pun memuji sikap dan tindakan Kang Dede mendatangi KH Cholil Nafis untuk meminta maaf atas kegaduhan yang diciptakan dan memberikan tabayun. Kang Dede menegaskan bahwa pengajian Ramadan di PT Pelni tetap berjalan.
"Yang bersangkutan sudah mendatangi KH Cholil Nafis, meminta maaf dan tidak jadi membatalkan pengajian Ramadhan tersebut. Saya rasa itu sebuah tindakan baik dan bagus dan saya melihat serta merasa bahwa persoalan sudah selesai," ungkap KH Anwar Abbas, Senin 12 April 2021.
Baca juga: Puasa di Tengah Pandemi Bikin Imunitas Turun, Cek Faktanya
KH Anwar Abbas melihat ada itikad baik dari komisaris PT Pelni tersebut. Menurut KH Anwar Abbas itu adalah tindakan baik dan terpuji. Sebab itu dirinya tidak akan meneruskan rencananya mengirimkan surat kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan polemik yang sempat terjadi. Menurutnya persoalan telah selesai.
"Ini saya lihat beliau sengaja datang ke tempat KH Cholil Nafis. Itu saya nilai sebuah sikap yang bagus dan terpuji. Jadi surat saya kepada Wapres sudah tidak lagi diperlukan meskipun surat tersebut sudah selesai saya buat, karena saya tidak ingin kehidupan di negeri ini semakin keruh," tegas Anwar Abbas.