Gadis asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Siti Raisa Miranda atau Echa (17) kembali menjadi perbincangan lantaran sudah sepekan tidur dan belum juga bangun.
Lebih lanjut bahkan Echa sudah sempat dibawa ke RSUD Dr Ansari Saleh Banjarmasin, karena kondisi tidur panjangnya kembali datang. Orang tuanya, Mulyadi dan Lili, pun cemas karena putrinya kembali mengalami gejala tidur panjang.
“Malam Sabtu kondisi masih guring (tertidur), kemudian ulun (saya) bawa ke rumah sakit untuk rawat inap. Selama tiga hari di RS Ansari Saleh anak ini belum juga bangun. Akhirnya dibawa pulang ke rumah, karena hasil pemeriksaan medis normal-normal saja,” kata Mulyadi.
Baca Juga: Fakta-fakta Lengkap Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur, yang Dialami Echa Gadis Kalsel
Pada 2017 silam, gadis yang dijuluki Echa ‘Putri Tidur’ Banjarmasin ini pernah tertidur pulas hingga belasan hari.
“Kalau untuk waktu tidurnya itu tidak menentu, kadang 1 hari, 3 hari, 4 hari, bahkan pernah sampai 13 hari. Setelah itu, ia akan bangun dengan sendirinya,” sambung Mulyadi.
Dalam dunia medis, sindrom putri tidur disebut dengan Kleine-Levin syndrome (KLS). Ini adalah sebuah kondisi langka yang ditandai dengan hipersomnia atau tidur dalam jangka waktu lama.
Umumnya, KLS menyerang remaja dengan kecenderungan penderita sebanyak 70% dialami kaum pria. Namun tak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat menyerang siapa saja di segala usia.
Baca Juga: Alasan MUI Sebut Tes Swab Covid Tak Batalkan Puasa, Tak Ada Cairan yang Masuk
Dikutip dari Alodokter, penyebab sindrom ini belum diketahui secara pasti. Namun, ahli menduga ada gangguan di beberapa bagian otak, tepatnya di hipotalamus dan talamus, pada penderita.
Kedua bagian otak tersebut mengatur nafsu makan, pola tidur, dan suhu tubuh.
Faktor keturunan dan penyakit autoimun juga diyakini dapat menyebabkan sindrom putri tidur. Tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.