Fakta-fakta Lengkap Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur, yang Dialami Echa Gadis Kalsel

Fakta-fakta Lengkap Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur, yang Dialami Echa Gadis Kalsel

Yuli Nopiyanti
2021-04-08 10:59:01
Fakta-fakta Lengkap Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur, yang Dialami Echa Gadis Kalsel
Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur

Nama Siti Raisa Miranda alias Echa kembali mencuri perhatian lantaran kondisinya, pasalnya gadis asal Kalimantan Selatan ini mengidap hipersomnia atau sindrom putri tidur.

Hipersomnia ini membuat Echa bisa tidung selama berhari-hari. Rupanya  ini adalah kejadian kedua Echa tidur lebih lama dari kebanyakan orang di 2021.

Hal ini rupanya sudah dialami sejak 2017 silam, gadis yang dijuluki Echa si Putri Tidur Banjarmasin ini pernah tertidur pulas hingga belasan hari.

Baca Juga: Fakta Uni Eropa Tegaskan Pembekuan Darah Murni Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Meski Sangat Langka Terjadi

Seperti julukan Echa, sindrom putri tidur sebenarnya ada dalam dunia nyata. Penderita sindrom ini dapat tertidur lebih dari 20 jam selama beberapa hari hingga berbulan-bulan.

Dalam dunia medis, sindrom putri tidur disebut dengan Kleine-Levin syndrome (KLS). Ini adalah sebuah kondisi langka yang ditandai dengan hipersomnia atau tidur dalam jangka waktu lama.

Baca Juga:

Berikut fakta-fakta lengkap Hipersomnia atau Sindrom Putri Tidur dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:

1. Apa itu Hipersomnia?


Jika kalian mengidap hipersomnia. Kalian akan merasa selalu mengantuk bahkan ketika kalian sudah tidur dengan jam tidur yang pas. Rasa kantuk ini terasa ekstrim sampai-sampai kalian tidak bisa mengontrolnya.

2. Hipersomnia memiliki 2 jenis


Ternyata ada 2 jenis hipersomnia yang perlu kalian tau jenis yang pertama ialah Hipersomnia primer. Dimana hal ini terjadi bukan karena gangguan medis lain, melainkan disebabkan karena kelelahan yang berlebihan, sehingga seseorang menjadi sering mengantuk.

Sedangkan Jenis yang kedua ialah Hipersomnia sekunder. Hal imi terjadi karena kondisi medis tertentu seperti sindrom kelelahan kronis, Parkinson, sleep apnea dan gagal ginjal.

3. Gejala dari Hipersomnia


Gejala dari penyakit ini sudah pasti rasa kantuk yang sangat berat. Penderita dari penyakit ini biasanya sangat tidak bisa mengontrol kantuknya. Sampai-sampai kehilangan fokus karena saking mengantuknya. Gejala lainnya ialah kelelahan yang tidak kunjung hilang. 

Jika kalian menderita hipersomnia, kalian bisa saja tidur seharian untuk menghilangkan kantuk dan kelelahan. Tetapi, setelah tidur selama apapun, kelelahan kalian tidak hilang bahkan sedikitpun. 

Gejala lainnya ialah seperti lemas, kesulitan mengingat suatu hal, gelisah dan kesulitan bangun tidur.

Baca Juga: IDI Duga Mutasi Varian Baru Virus Covid-19 Eek Mudah Reaktivasi dan Kebal Vakisn

4. Bagaimana pengobatannya


Pengobatan untuk hipersomnia ini sangat bervariasi sesuai dengan tingkat keparahannya. Bantuan medis dan obat-obatan disarankan oleh dokter bagi penderita hipersomnia. 

Obat-obatan yang biasa disarankan seperti methylphenidate, amfetamin dan modafinil yang dapat dikonsumsi untuk stimulan agar penderita tetap terjaga dan tidak mudah mengantuk.

Perubahan pola hidup juga sangat disarankan. Seperti pola makan yang sehat, aktivitas dan olahraga yang rutin serta menghindari makanan junk food dan alkohol.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30