Fakta-fakta terbaru jaringan teroris pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Kota Makassar akhirnya terungkap. Ternyata jenis peledak yang digunakan adalah bom ikan.
Teror bom bunuh diri kembali terjadi di Indonesia. Belum lama ini, pada Minggu 28 Maret 2021 bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Kota Makasaar.
Pelaku teror tewas seketika di tempat, detik-detik kejadian sempat terekam CCTV. Pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan sepasang suami istri yang baru saja menikah 7 bulan lalu.
1. Belasan terduga teroris ditangkap
Polisi pun langsung bergerak melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap sejumlah orang terduga teroris. Polisi menangkap setidaknya 18 orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri Gereja Katedral.
Namun 2 orang dilepaskan karena terbukti tidak terlibat dalam kasus tersebut, sehingga kini yang ditahan polisi berjumlah 16 orang. 10 Dari 16 orang tersebut merupakan otak dari aksi penyerangan teror yang telah dan yang akan dilakukan.
2. Teroris Gereja Katedral pakai bom ikan
Dari informasi yang didapat disebutkan bahwa jenis peledak yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral adalah bom ikan.
Baca juga: Ketua MUI Pusat Yusnar Yusuf: Terorisme Merupakan Kejahatan Bukan jihad
Informasi tersebut disebutkan bersumber dari salah seorang terduga teroris yang ditangkap pasca kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar.
3. Rela jual motor untuk buat bom
Lukman dan Yogi Sahafitri Fortuna alias Dewi merupakan pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar. Lukman diketahui melakukan bom bunuh diri sebab dorongan pribadi. Bahkan dirinya reka menjual motor untuk membeli bahan peledak bom bunuh diri.