Ernest Prakasa beri tanggapan usai membaca surat wasiat Zakiah Aini, penyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) sebelum ditembak mati di tempat.
Ayah dua anak tersebut menanggapi cuitan pengguna Twitter yang menyebut kalau isi surat wasiat Zakiah mirip dengan surat pelaku bom bunuh diri Makassar belum lama ini.
Memang, surat wasiat Zakiah Aini sebelum menyerang Mabes Polri tengah menjadi perbincangan hangat jagat maya karena isinya.
Baca Juga: Respon MUI soal Aksi Terorisme di Makassar dan Mabes Polri, Sebut Tindakan Putus Asa
Pasalnya pelaku teroris pernyerangan Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021 diketahui bernama Zakiah Aini. Setelah melakukan aksinya, surat wasiat Zakiah Aini pun akhirnya ditemukan. Hal itu pun ramai dibahas oleh jagat Twitter, salah satunya akun @zakwannur.
“Surat wasiat pelaku penyerangan Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri Makassar. Isinya mirip ya, satu guru atau satu jaringan kayaknya,” begitu cuitan yang ditulis akun Twitter @zakwannur dilansir Hops pada Jumat, 2 April 2021.
Tak butuh waktu lama unggahan tersebut dikomentari oleh berbagai respons dari netizen lainnya. Termasuk sutradara sekaligus komedian Ernest Prakasa.
Pasalnya, ZA meninggalkan surat wasiat yang isinya membuat siapa saja merasa merenung sekaligus miris bila membaca pesannya.
Ernest mengaku merenung setelah membaca surat wasiat Zakiah Aini karena memikirkan nasib anak muda Indonesia.
“Membaca surat wasiat Zakiah membuat saya merenung. Ada berapa banyak anak muda Indonesia yang berpikiran serupa?,” ungkap Ernest Prakasa.
Cuitan Ernest itu menjadi wajar lantaran dirinya dikenal sebagai komika sekaligus pembuat film yang kerap menyuarakan perjuangan sosial.
Baca Juga: YouTuber Arief Muhammad Buat Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Soal Larangan Mudik
Sebab, berdasarkan pertanyaan itu, tersirat kalau Ernest menganggap pemikiran seperti yang tertuang di isi surat ZA sangat jauh dari pesan perdamaian.
Mulai dari ujaran membenci sistem perbankan, membenci Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama hingga berani menempuh jihad seperti yang sangat penulis surat lakukan supaya bisa bertemu kembali di surga.
Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta, 29 Januari 1982 ini pun sempat penasaran dengan senjata yang digunakan ZA saat melancarkan aksi terornya di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu.
