Fakta-fakta Lengkap Satgas Covid-19 Sulut Stop Sementara Vaksinasi AstraZeneca

Fakta-fakta Lengkap Satgas Covid-19 Sulut Stop Sementara Vaksinasi AstraZeneca

Yuli Nopiyanti
2021-03-27 20:13:05
Fakta-fakta Lengkap Satgas Covid-19 Sulut Stop Sementara Vaksinasi AstraZeneca
Ilustrasi vaksin AstraZeneca yang digunakan untuk vaksin Covid-19

Baru-baru ini Satgas penanganan covid-19 Sulawesi utara sementara stop vaksinasi covid-19 AstraZeneca.

Lebih lanjut satgas covid-19 stop vaksinasi yakni banyak warga yang melaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai disuntik vaksin AstraZeneca.

Terkait hal tersebut, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya tengah mengkaji temuan KIPI tersebut kepada pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Kemenlu RI Minta Pemerintah Amerika Serikat Jamin Keselamatan, Usai 2 WNI Diserang

Berikut fakta-fakta lengkap Satgas Covid-19 Sulut Stop sementara vaksinasi AstraZeneca dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:

1. Alasan Satgas Covid-19 Stop Vaksin AstraZeneca

Alasan Satgas COVID-19 Sulut menyetop pemberian vaksin ini kepada warga adalah kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam, menggigil, nyeri badan hingga tulang, dan muntah serta mual.

"KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah. Total yang divaksin AZ sebanyak 3.990 orang," kata Kepala Satgas COVID-19 Sulut Steven Dandel.

2. Vaksin Covid-19 AstraZeneca Baru Tiba di Manado

Vaksin COVID-19 AstraZeneca baru tiba di Manado pada Selasa (23/3) kemarin. Steven mengatakan vaksinasi dengan vaksin Astrazeneca disetop sementara waktu sebagai langkah kehati-hatian atau precaution.

"Dalam emergency use authorization (EUA) vaksin AZ sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect) dari vaksin AZ yang sifatnya sangat sering terjadi very common, artinya 1 di antara 10 suntikan dan sering terjadi common -1 di antara 10 sd 1 di antara 100," jelas Steven.

3.  Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dihentikan hanya Sementara

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel menjelaskan, penghentian penyuntikan vaksin AstraZeneca hanya bersifat sementara. 

"Langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca," jelasnya kepada wartawan.

4. Dinkes Sulut Telah Mengeluarkan Surat Pemberitahuan

Dinkes Sulut juga telah mengeluarkan surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo. 

Inti isi pemberitahuan yang beredar di publik menegaskan bahwa pelayanan vaksinasi AstraZeneca di Kota Manado dan Kota Bitung dihentikan sementara. Karena rata-rata keluhan sasaran adalah demam, menggigil, sakit kepala, badan terasa sakit, dan lemas.

Baca Juga: Fakta-fakta Terkini Peluncuran Rudal Baru Korut, dari Hulu Ledak Seberat 2,5 Ton hingga DK PBB akan Gelar Pertemuan Luar Biasa

Lebih lanjut Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel menjelaskan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI telah menyatakan vaksin Covid-19 AstraZeneca aman untuk digunakan. 

Vaksin tersebut tak luput dari pemantauan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI merekomendasikan penggunaan vaksin ini meskipun mubah.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30