Fakta-fakta pemberlakuan darurat militer di Myanmar, Negeri Pagoda Emas penuh kepulan asap dan korban tewas.
Beberapa saat setelah junta militer mengumumkan darurat militer di Myanmar, setidaknya sudah ada 200 orang tewas akibat kebijakan tersebut.
Sebagian besar dari 200 orang yang tewas itu terjadi di Hlaing Tharyar yang merupakan sebuah kota industri di Myanmar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegas Jawab Jabatan 3 Periode Hanya Niat Membuat Gaduh
Begitu juga dengan Ibu Kota Myanmar, Yangon yang menjelma sebagai zona pertempuran yang biasa dilihat pada film-film perang di layar kaca.
Menurut laporan AFP, Rabu 17 Maret 2021, penduduk Myanmar yang trauma lari ketakutan menyelamatkan diri dari kebrutalan junta militer.
Tidak hanya itu, junta militer juga membatasi penggunaan jaringan internet di Negeri Pagoda Emas tersebut.
Sehingga, segala informasi terputus baik dari dalam maupun dari luar.
Baca Juga: Kudeta Militer Masih Panas, Ribuan Warga Yangon Mengungsi dari Zona Industri Myanmar
Sebelumnya, kekacauan yang terjadi di Myanmar berawal dari penagkapan Aung San Suu Kyi yang dilakukan oleh militer pada 1 Februari 2021 dengan dugaan telah melakukan serangkaian kecurangan pada pemilu 2020.
Beberapa saat kemudian, junta militer mengumumkan telah mengkudeta pemerintahan sipil Myanmar.