Dampak ghosting pada kejiwaan ternyata berbahaya sebab bisa timbulkan trauma. Ghosting juga disebut sebagai kekejaman emosional yang membuat korban tidak berdaya.
Lantas bagaimanakah dampak ghosting pada kejiwaan ditinjau dari pendekatan Psikologi? Berikut correcto .id rangkumkan untuk Anda.
Baca juga: Arti Makna Ghosting, Sikap yang Dilakukan Kaesang Pangarep pada Felicia Tissue
1. Ghosting adalah kekejaman psikologis
Merujuk dari Psychology Today, Seorang psikolog bernama Jennice Vilhauer berpendapat bahwa ghosting adalah silent treatment, sebuah tindakan yang diambil sebagai taktik dalam dunia psikologis. Namun demikian sikap tersebut identik dengan kekejaman psikologis jika melihat dari sisi korbannya.
2. Membuat korban tidak berdaya
Sikap ghosting ternyata bisa membuat korbannya merasa tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hal tersebut disebabkan pelaku ghosting memang tidak memberi kesempatan pada pasangannya atau lawan komunikasi ruang untuk berkomunikasi.
3. Membuat korban merasa tidak berguna
Jennice Vilhauer mengungkapkan bahwa korban yang menerima perlakuan ghosting dari pasangan, sahabat, atau temannya akan merasa tidak berguna. Hal tersebut secara tidak langsung telah menyerang kejiwaanya sebab bisa juga berujung pada trauma dan menjalin sebuah hubungan.
Baca juga: Fakta Menarik Dibalik Pernikahan Nicolas Cage dengan Gadis Jepang, Baru Pacaran Setahun
4. Membuat korban merasa tersiksa
Para pakar kesehatan mental bersepakat bahwa ghosting adalah termasuk perbuatan kejam secara yang menyerang kejiwaan atau emosional seseorang. Sikap tersebut bisa membuat korbannya tersiksa karena berada pada kondisi bingung dan ambigu.
