Fakta Iran produksi logam uranium yang membuat Inggris hingga Prancis khawatir.
Selain itu, Iran juga berpotensi melanggar yang kesekian kalinya pakta pembatasan nuklir yang diteken pada 2015 lalu.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Badan Energi Atom Dunia atau IAEA melalui Direktur Jenderal Rafael Mariani.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Robby Purba, Presenter yang Diduga Ngamuk ke Pelayan
Menurut laporan CNN, Kamis 11 Februari 2021, produksi logam uranium tersebut akan menjadi bahan bakar yang digunakan oleh reaktor penelitian negara yang Beribu Kota Taheran ini.
Masih dalam laporan CNN, Iran akan membuat logam uranium tersebut hingga kadarnya 20 persen dengan berbagai tambahan bahan lainnya.
Bahkan, IAEA mengklaim Iran yang terletak di Asia Barat itu mempunyai 3,8 gram logam Uranium pada 8 Februari 2021 lalu.
Inggris hingga Prancis Khawatir
Akibat dari rencana Iran yang akan memproduksi logam uranaium dengan kadar 20 persen, membuat Inggris, Jerman, dan Prancis yang ikut serta dalam meneken perjanjian pembatasan nuklir pada 2015 lalu merasa khawatir.
Baca Juga: Tagar #1JutaVaksinasiAman Duduki Trending Twitter, Berikut Fakta-faktanya
Hal ini disebabkan, logam uranium tersebut diduga akan digunakan oleh pihak militer dan bukan untuk mensejahterakan rakyat.
Terakhir, Badan Energi Atom Dunia atau IAEA meyakini bahwa Republik Islam Iran mempunyai logam uranium untuk melanjutkan program senjata nuklir yang sempat terhenti sejak 2003.