Sosok lima tokoh hingga janji uang dalam wacana kudeta Partai Demokrat yang disebut oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Wacana akan terjadinya kudeta Partai Demokrat ini pertama kali dikatakan oleh AHY dalam sebuah konferensi pers di DPP Demokrat pada Senin 1 Februari 2021.
Masih dalam konferensi pers yang sama, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan SBY ini mengatakan, ada 5 tokoh yang akan mengambil paksa kepimpinan Partai Demokrat melalui sebuah gerakan politik yang terstruktur.
Baca Juga: Fakta-fakta Rencana Kudeta Partai Demokrat, Seret Nama Moeldoko dan Jokowi
Dari kelima tokoh tersebut, kata Ketua Umum Partai Demokrat ini, 4 diantaranya merupakan orang yang pernah gabung dengan partai yang identik dengan warna biru ini.
Hal yang mengejutkan terjadi, saat AHY secara terang-terangan mengatakan satu diantara lima orang tokoh ini merupakan salah satu pejabat penting dalam lingkungan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Bahkan, suami Annisa Pohan ini sampai mengirim surat ke Jokowi untuk memberi tahu tokoh yang berada dilingkungan istana yang mencoba menggoyang kepemimpinannya di Partai Demokrat.
Politikus Partai Demokrat ini yakin wacana kudeta Partai Demokrat, dengan menggoyang posisinya menjadi ketua umum akan dijadikan sebagai kendaraan politik baru jelang Pemilu 2024.
Soal Modus, mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, kelima tokoh yang akan merebut kursi nomor satu di Partai Demokrat itu akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa atau KLB dengan target 360 orang. Tentu saja, mereka diberi imbalan sejumlah uang.
Kemudian, para kader senior Partai Demokrat, sebut saja Rachland Nashidik, menyebut akan ada sejumlah imbalan sebesar Rp 100 juta untuk pimpinan di daerah.
Baca Juga: Jelang Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap Keempat hingga WHO Meneliti Sumber Virus di Wuhan
Lebih lanjut, Kepala Staf Presiden Moeldoko, mengakui banyak kader Partai Demokrat yang mengunjunginya untuk didengarkan keluh kesah di partai tersebut.
Namun, Moeldoko menegaskan tidak ada ikut campur secara pribadi dala urusan internal Partai Demokrat dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.