Gedung Kimia Farma yang berada di Kawasan Budi Utomo Jakarta Pusat, kaya dengan sejarah masa penjajahan. Tidak hanya itu, gedung ini juga memiliki cerita mistis sangat menakutkan.
Awalnya, gedung yang dibangun dari tahun 1848 kemudian dijadikan tempat sembahyang orang Yahudi dan juga perkumpulan anggota Freemason.
Dulunya tempat perkumpulan ini disebut oleh De Ster in Het Oosten. Namun, banyak disebut sebagai "gedung setan" konon banyak cerita mereka di sana melakukan pemujaan setan atau disebut dengan loji, dan anehnya lagi pengunjung yang datang selalu menyimpan rahasia mengenai aktivitas di dalamnya.
Baca Juga: Cerita Mistis di Monumen Westerling Makassar, Sering Terjadi Penampakan Sangat Seram
Di sana orang-orang ketika beribadah juga memakai jubah aneh seperti di dalam film horor. Dan, tak ada yang memahami ibadah yang dilakoni anggota tersebut.
Seorang penjaga keamanan yang sudah bekerja cukup lama di gedung ini bernama Umar mengatakan, gedung tersebut dulunya sebagai tempat pembantaian orang Belanda.
Di area lobi, Anda akan melihat pilar-pilar megah dan tinggi. Tetapi, di sinilah kisah mistis itu hadir.
Baca Juga: Cerita Misteri Lapangan Karebosi Makassar, dari Suara Seram hingga Penampakan Berbagai Hantu
"Dari dulu enggak boleh tidur di depan pintu tengah itu, karena akan ada tentara Belanda yang masuk saat malam hari," jelas Umar.
Ternyata kejadian itu bukanlah mitos semata, rekan Umar dulu pernah berani tidur di loby. Dan benar saja, katanya ada sepatu raksasa yang hendak menginjak wajahnya, orang tersebut kemudian kabur dan tidak kembali.
Baca Juga: Cerita Misteri Mausoleum OG Khouw di Jakarta, Konon Dihuni Naga Gaib dan Kuntilanak Hitam
"Kalau di bagian dalam di kamar mandi tuh, ada none Belanda. Dia suka pakai busana merah dan mengaca tapi pas dilihat ke kaca wajahnya enggak terlihat," tuturnya.
Mendengarnya saja akan membuat bulu merinding sekali. Terutama, Umar menuturkan jika di bagian atap ada sebuah rangka kuno dan ini menjadi tempat mistis juga.
"Dulu ada tukang AC dia merokok di bawah rangka langsung ada orang hitam besar sekali dan tinggi menghantamnya," tuturnya.
Namun, Umar mengaku tidak pernah merasakan melihat penampakan. Tetapi, rekan atau pekerja sempat diganggu dan ditampakkan.